HAM PBB: Jamal Khashoggi Korban Pembunuhan Berencana

Jumat, 8 Februari 2019 19:00 WIB

Jamal Khashoggi, wartawan senior asal Arab Saudi yang tewas dibunuh pada 2 Oktober 2018. Sumber: POMED/cphpost.dk

TEMPO.CO, Jakarta - Tim investigasi HAM PBB yang memimpin penyelidikan internasional pembunuhan wartawan senior Jamal Khashoggi menemukan bukti Khashoggi merupakan korban sebuah kebrutalan dan pembunuhan berencana yang dilakukan oleh orang-orang suruhan pejabat Kerajaan Arab Saudi.

Ketua investigator HAM PBB, Agnes Callamard mengatakan tiga anggota timnya bisa mengakses ke materi mengerikan yang diperoleh dari agen-agen intelijen Turki. HAM PBB dalam keterangannya menyebut Kerajaan Arab Saudi telah secara serius menghalang-halangi upaya Turki menginvestigasi pembunuhan Khashoggi di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Baca: Terungkap, Percakapan MBS Berniat Tembak Mati Jamal Khashoggi

“Waktu dan akses yang sangat tidak memadai diberikan kepada penyelidik Turki untuk melakukan pemeriksaan, pencarian dan olah TKP serta pencarian sesuai standar investigasi internasional,” kata Callamard, seperti dikutip aljazeera.com, Jumat, 8 Februari 2019.

Pendemo memegang poster dengan gambar wartawan Saudi, Jamal Khashoggi di luar konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, 25 Oktober 2018. REUTERS

Advertising
Advertising

Callamard tak bisa menutupi kekhawatirannya atas kemungkinan ketidakadilan yang bakal dialami 11 terduga eksekutor pembunuh Khashoggi yang menghadapi persidangan di Kerajaan Arab Saudi. Callamard kemungkinan akan memaparkan laporan akhirnya ke Dewan HAM PBB pada Juni 2019.

Baca: Rekaman Percakapan Detik-detik Pembunuhan Jamal Khashoggi

Khashoggi sejak mengasingkan diri ke Virginia, Amerika Serikat, rutin menulis kolom di Washington Post. Tulisan-tulisannya dikenal suka mengkritisi Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Dia dibunuh di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober tahun lalu, jasadnya sampai sekarang belum ditemukan. Intelijen Amerika Serikat sangat yakin Putra Mahkota Mohammed bin Salman otak yang memerintahkan pembunuhan.

Riyadh menyangkal tuduhan intelijen Amerika Serikat itu dengan mengatakan elemen-elemen jahat Arab Saudi telah bertindak semaunya. Sebelumnya pada Rabu, 6 Februari 2019, Wall Street Journal melaporkan Riyadh sedang mencoba melawan penilaian CIA yang menyimpulkan Mohammed bin Salman diduga kuat terlibat dalam pembunuhan Khashoggi ini.

Berita terkait

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

19 menit lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

2 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

3 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

4 jam lalu

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

Tahun ini, Indonesia mendapat 241.000 kuota haji, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

5 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

6 jam lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

2 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya