Parlemen Setuju Bentuk Tim Penyusun Amandemen Konstitusi Myanmar

Rabu, 6 Februari 2019 17:00 WIB

Pemimpin pro-demokrasi Aung San Suu Kyi berjalan untuk bersumpah di majelis rendah parlemen di Naypyitaw, Myanmar, 2 Mei 2012. [REUTERS / Soe Zeya Tun]

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Myanmar setuju untuk membentuk komite yang akan menyusun amandemen konstitusi setelah pemungutan suara.

Dikutip dari Reuters, 6 Februari 2019, anggota parlemen pro militer keberatan atas amandemen konstitusi yang diajukan oleh Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Aung San Suu Kyi. NLD mengajukan proposal RUU pekan lalu untuk mengubah konstitusi militer pada 2008 yang dinilai tak demokratis.

Ini adalah langkah terjauh Suu Kyi untuk meredam pengaruh militer di dalam pemerintahan selama tiga tahun terakhir.

Baca: Parlemen Isyaratkan Dukungan untuk Amandemen Konstitusi Myanmar

Sejak krisis Rohingya mencuat pada 2017, pemimpin sipil dan militer dikecam masyarakat internasional atas dugaan genoside terhadap etnis minoritas.

Advertising
Advertising

Dalam pemungutan suara di parlemen, 414 dari total 611 suara setuju untuk membentuk komite yang akan bertugas menyusun amandemen konstitusi. Partai NLD Suu Kyi sendiri memegang mayoritas kursi parlemen.

"Perwakilan dari parpol dan militer akan terlibat secara merata," kata ketua parlemen T Khun Myat, dan mengumumkan wakil ketua parlemen Tun Tun Hein dari partai NLD akan memimpin komite.

Seorang perempuan berjalan menuju Union Parliament di Naypyitaw, Myanmar, 29 Januari 2019. [REUTERS / Poppy Mcpherson]

Salah satu pokok konstitusi Myanmar yang dinilai tidak demokratis adalah konstitusi menjamin angkatan bersenjata memiliki seperempat kursi di parlemen, serta kontrol terhadap kementerian-kementerian utama.

Perubahan pada piagam membutuhkan pemungutan suara lebih dari 75 persen anggota, memberikan militer veto yang efektif.

Memperdebatkan proposal di parlemen pada hari Selasa, anggota parlemen NLD mengatakan ada dukungan publik untuk mengubah piagam dan bahwa komite baru akan memungkinkan semua pihak memiliki suara.

Baca: Masih Dibayangi Militer, Myanmar Ingin Reformasi Konstitusi

Anggota parlemen dari Uni Solidaritas dan Pembangunan Partai (USDP) yang berpihak pada militer mengatakan proposal itu tidak sejalan dengan bagian dari konstitusi tentang amandemen.

"Kami tidak menentang amandemen konstitusi. Bagian-bagian yang sesuai dari konstitusi harus diamandemen untuk kepentingan rakyat pada waktu yang tepat. Namun, itu harus sesuai dengan hukum," kata anggota parlemen USDP Thaung Aye

Konstitusi juga menghalangi Aung Suu Kyi dari menjadi presiden, karena adanya larangan calon presiden yang memiliki pasangan warga asing atau anak-anak. Suu Kyi memiliki dua putra dengan mendiang suaminya yang merupakan akademisi Inggris, Michael Aris.

NLD belum mengatakan ketentuan-ketentuan konstitusi apa yang mungkin ingin direformasi. Di masa lalu, beberapa anggota partai telah menyerukan perubahan pada Pasal 436, yang mengatur amandemen konstitusi Myanmar yang militeristik tersebut.

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

18 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

4 hari lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

8 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

8 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

12 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya