Kesalahan Besar, Amerika Tarik Diri dari Pakta Senjata Nuklir

Senin, 4 Februari 2019 07:42 WIB

Komponen sistem rudal jelajah SSC-8 / 9M729 dipajang di Patriot Expocentre dekat Moskow, Rusia, 23 Januari 2019. REUTERS / Maxim Shemetov

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Amerika Serikat untuk menarik diri dari Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh atau INF menuai keprihatinan. Para analis dan politikus khawatir keputusan ini akan menjadi babak baru perlombaan pengembangan senjata dan mendorong dunia lebih dekat pada perang nuklir.

"Tidak ada hal baik yang dihasilkan dengan keluarnya Amerika Serikat dari pakta ini," kata Mark Fitzpatrick, Direktur Eksekutif program non-proliferation Institut Internasional untuk kajian strategis.

Baca: Cina Menentang Amerika Serikat Keluar dari Pakta Senjata Nuklir

Menurut Fitzpatrick, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah membuat sebuah kesalahan besar karena keluarnya Amerika Serikat dari pakta ini sama dengan menciderai kesepakatan dan menghancurkan kepercayaan Rusia. Keputusan ini juga akan menjadi masalah antara Amerika Serikat dengan sekutu-sekutunya di Eropa.

Fitzpatrick juga menekankan, hancurnya Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh bisa memancing perlombaan pengembangan senjata dengan Cina. Sejumlah analis lain menduga keputusan Presiden Trump angkat kaki dari Pakta ini adalah untuk membentuk keseimbangan militer di Eropa.

Advertising
Advertising

Baca: Kemenlu Prihatin Amerika Keluar dari Perjanjian Senjata Nuklir

Keputusan Amerika Serikat untuk angkat kaki dari Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh dilakukan di tengah memburuknya hubungan antara Washington dan Moskow terkait aneksasi Krimea dari Ukraina dan tuduhan dugaan intervensi Rusia dalam pemilu Amerika Serikat 2016.

Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh atau INF ditanda tangani Amerika Serikat dan Rusia saat terjadi krisis rudal pada akhir 1970-an dan 1980-an, dimana ketika itu Uni Soviet memobilisasi rudal jelajah yang bisa menghantam sebagian besar wilayah Eropa. Hal ini mendorong Amerika Serikat mengerahkan rudal balistik yang bisa menjangkau ibu kota Moskow dalam tempo 10 menit.

Dalam Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh atau INF, Amerika Serikat dan Rusia dilarang menempatkan semua rudal dalam jangkauan 500 kilometer dan 5.500 kilometer, membersihkan wilayah Eropa dari seluruh senjata jenis destabilisasi. Hampir 3.000 rudal balistik dan rudal jelajah jarak menengah sudah dihancurkan.

Berita terkait

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

13 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

16 hari lalu

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.

Baca Selengkapnya

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

16 hari lalu

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.

Baca Selengkapnya

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

19 hari lalu

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

26 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

37 hari lalu

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

51 hari lalu

Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

Putin mengancam akan mengerahkan senjata nuklir Rusia bila Barat kirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

53 hari lalu

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

Rusia siap perang nuklir dengan Barat jika Amerika Serikat nekat mengirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

57 hari lalu

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

4 Maret 2024

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

Jumlah pasukan yang terlibat dalam latihan militer bersama ini, naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya

Baca Selengkapnya