Kota Elok Italia Beri Rp 140 Juta ke Warga Asing yang Mau Menetap

Minggu, 27 Januari 2019 14:00 WIB

Kota Locana, Piedmont, Italia.[CNN Travel]

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kota kecil nan indah di Italia menawarkan US$ 10.000 atau Rp 140 juta lebih kepada warga asing untuk pindah ke sana. Bukan hanya itu, kota ini juga membayar pendatang baru US$ 1.000 atau Rp 14 juta jika melahirkan anak.

Bagi sebagian orang tawaran itu mungkin terlalu bagus untuk dipercaya apalagi Italia kini menghadapi krisis imigran yang berharap membendung para pendatang masuk, namun ini berbeda di kota kecil Locana, Piedmont, di daerah pegunungan Alpen, sebelah barat laut Italia yang berbatasan dengan Prancis dan Swiss.

Baca: Rumah di Surga Dunia Sisilia, Italia Dijual 1 Euro

Dikutip dari CNN Travel, 27 Januari 2019, Giovanni Bruno Mattiet, wali kota Locana, mengatakan bersedia membayar hingga 9.000 euro (Rp 144 juta lebih dari tiga tahun untuk keluarga yang mau pindah dan tinggal di tengah-tengah puncak bersalju dan padang rumput yang dipenuhi bunga, selama mereka memiliki anak dan gaji tahunan minimal 6.000 euro (Rp 96 juta).

"Populasi kami telah menyusut dari 7.000 penduduk pada awal 1900-an menjadi hampir 1.500 ketika orang-orang pergi mencari pekerjaan di pabrik-pabrik besar Turin," keluh Mattiet. "Sekolah kami setiap tahun menghadapi risiko ditutup karena beberapa murid. Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi."

Advertising
Advertising

Kota Locana, Piedmont, Italia yang berdiri di puncak pegunungan Alpen.[CNN Travel]

Di Locana setiap tahun ada 40 kematian berbanding 10 kelahiran. Ini adalah gambaran umum di seluruh Italia di mana, dalam 30 tahun terakhir, satu dari empat masyarakat kecil telah menjadi kota hantu. Sekarang ada 139 desa dengan kurang dari 150 penduduk.

Sementara tawaran Mattiet awalnya hanya untuk orang Italia atau orang asing yang sudah tinggal di Italia, dia sekarang sangat ingin menyelamatkan kotanya dari kematian, dia juga memperluasnya ke orang non-Italia di luar negeri.

Kota ini mungkin kecil tapi kaya, berkat energi hidroelektrik bersih yang dijualnya ke negara bagian Italia.

Baca: Rumah di Ollolai, Italia Dijual Rp 16 Ribu, Berminat?

Wilayah Locana membentang di 132 kilometer persegi gunung Gran Paradiso, menawarkan udara segar dan kegiatan di luar ruangan seperti memancing seluncur es, treking, panjat tebing, berenang, sepak bola, dan tenis.

Tempat tinggal Alpen yang indah terbuat dari batu dan kayu dengan atap genteng yang runcing dan dinding fresco yang dihiasi dengan bunga. Jembatan tua membentang di atas sungai yang jernih.

Kota Borgomezzavalle, Italia.[CNN Travel]

Lembah-lembahnya dipenuhi hutan kastanye, kapel soliter, pondok-pondok yang ditinggalkan, peternakan sapi perah, pabrik dan tambang tembaga yang membutuhkan perbaikan. Dua dusun hantu yang sangat kecil hanya dapat diakses dengan berjalan kaki di jalur yang ditutupi oleh semak cherry yang tumbuh terlalu besar.

Locana bukan satu-satunya kota di Piedmont yang sangat membutuhkan kelahiran kembali. Sedikit lebih jauh ke utara, di perbatasan Swiss, wali kota Borgomezzavalle juga berupaya meningkatkan populasinya.

Baca: Jual Rumah, Spanyol Tawarkan Status Penduduk Tetap

Untuk merevitalisasi populasi yang berkurang menjadi hampir 320 penduduk, sang wali kota Alberto Preioni tidak hanya menjual pondok gunung yang ditinggalkan hanya dengan 1 euro (Rp 16 ribu), ia juga membayar semua pendatang baru yang memulai sebuah keluarga.

Borgomezzavalle yang bermakna "kota di antara lembah", terjebak di dalam ngarai, tapi ada sinar matahari sepanjang hari berkat cermin besar yang diletakkan di sisi bukit yang berlawanan yang memantulkan sinar.

Bangunan-bangunan 1 euro yang dijual termasuk pondok-pondok kayu dan batu yang hancur, lumbung-lumbung, kandang kuda, dan bekas tanah pertanian dan rumah pengrajin. Satu-satunya syarat adalah bahwa pemilik baru harus berkomitmen untuk merenovasi rumah dalam waktu dua tahun.

Borgomezzavalle dan Locana adalah yang terbaru dari serangkaian kota di Italia yang menawarkan properti murah kepada orang asing atau membayar mereka untuk pindah ke sana, dan tawaran ini berarti harus menetap permanen, bukan hanya untuk memiliki rumah liburan murah.

Berita terkait

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

2 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

6 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

7 hari lalu

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

7 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

10 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

10 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

10 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

15 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

17 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

18 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya