Kisah Remaja Arab Saudi Mengaku Ateis Kabur dari Rumah

Rabu, 16 Januari 2019 14:43 WIB

Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland menyambut remaja Arab Saudi Rahaf Mohammed Alqunun, 18 tahun di bandara Toronto, Sabtu, 13 Januari 2019. [Aljazeera]

TEMPO.CO, Jakarta - Remaja asal Arab Saudi, Rahaf Mohammed al-Qunun merasa dirinya terlahir kembali setelah bertahun-tahun hidup dalam ketakutan dan mengalami tekanan fisik dan mental dari keluarganya.

Sejak berusia 16 tahun, Qunun tertekan karena didikan keluarganya yang keras. Keluarga menghalangi keinginannya untuk mengenyam pendidikan. Dia juga pernah dikurung dalam suatu ruangan selama enam hari karena keluarganya tidak suka dia memotong rambut. Ancaman fisik pun kerap Qunun dapatkan dari kakak laki-lakinya.

Baca: Kanada Beri Suaka ke Remaja Arab Saudi yang Kabur dari Rumah

Tekanan yang Qunun dapatkan sampai pada ancaman pembunuhan karena dia mengaku seorang ateis dan menolak menggunakan kerudung.

Advertising
Advertising

Qunun mengatakan kepada The New York Times, Arab Saudi seperti penjara untuknya. Dia tidak dapat menentukan pilihannya sendiri di sana.

Remaja usia 18 tahun ini berupaya mencari cara untuk mengakhiri tekanan mental dan fisik serta rasa takut kehilangan nyawanya, sekalipun harus keluar dari negaranya.

Peluang itu datang ketika dia bersama keluarganya berlibur ke Kuwait awal Januari 2019.


Baca: Cari Suaka ke Australia, Remaja Arab Saudi Ditahan Thailand

Karena terbang dari Kuwait tidak mengharuskan adanya laki-laki yang mendampingi, Qunun memutuskan untuk pergi mencari suaka ke Australia. Dia terbang lebih dahulu ke Bangkok agar pergerakannya tidak dicurigai.

Qunun tiba di Bandara Suvarnabhumi Bangkok pada Sabtu, 5 Januari 2019. Imigrasi Thailand melarang ia masuk ke Bangkok karena beberapa dokumen yang tidak lengkap. Mereka berencana untuk menerbangkan Qunun kembali ke Kuwait pada Senin, 7 Januari 2019. Namun upaya itu gagal karena Qunun menyita perhatian seluruh dunia dengan aksinya mengurung diri di kamar hotel di dalam area bandara di Bangkok.

Dia menolak dipulangkan ke keluarganya dan menggugah kisah hidupnya di Twitter. Qunun menyampaikan pada Reuters, keluarganya akan membunuhnya jika dia dipulangkan.


Baca: Jumlah Ateis di Arab dan Mesir Meningkat, Apa Pemicunya?

Perwakilan UNHCR, badan PBB yang menangani pengungsi mendiskusikan masalah ini dengan pihak imigrasi Thailand. Setelah 48 jam singgah di bandara, akhirnya Qunun diperbolehkan untuk masuk ke Thailand sedangkan status pengungsinya sedang ditangani oleh UNHCR. Selama di Bangkok, Qunun berada di bawah perlindungan pemerintah Thailand.

Setelah UNHCR menyetujui status pengungsinya, Jumat, 11 Januari 2019 Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau menerima permintaan UNHCR untuk memberikan suaka kepada Qunun setelah meminta ke beberapa negara.

Malamnya, Qunun meninggalkan Bangkok menggunakan penerbangan Korean Air untuk singgah sementara di Seoul, Korea Selatan. Setelah itu, Qunun melanjutkan penerbangannya ke Toronto, Kanada.

Kedatangannya pada Sabtu, 12 Januari 2019 disambut oleh Menteri Luar Negeri Kanada, Chrystia Freeland. Qunun berencana untuk memulai kembali hidupnya dengan mendapatkan pendidikan dan pekerjaan. Remaja Arab Saudi ini akan menjalani kehidupan normal yang ia mimpikan setelah terkungkung di rumahnya di Arab Saudi.

NAURA NADY | REUTERS | THE NEW YORK TIMES | AL-JAZEERA

Berita terkait

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

6 jam lalu

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

Tahun ini, Indonesia mendapat 241.000 kuota haji, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

8 jam lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

13 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

4 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

5 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

5 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

5 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

5 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

6 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya