Brexit, Permintaan Referendum Kedua Semakin Gencar

Senin, 3 Desember 2018 15:00 WIB

Pengunjuk rasa anti-Brexit mengikuti pawai yang disebut "Wooferendum" dengan membawa anjing mereka di London, Inggris, Ahad, 7 Oktober 2018. Sekitar seribu anjing dan pemiliknya menuntut Brexit diakhiri melalui pemungutan suara kedua. REUTERS/Henry Nicholls

TEMPO.CO, Jakarta - Permintaan referendum kedua semakin deras disuarakan oleh masyarakat Inggris. Referendum pertama pada 2016 menghasilkan suara Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa, sebuah organisasi terbesar di Benua Biru.

Desakan agar dilakukannya referendum kedua muncul setelah proses Brexit diselimuti ketidakpastian. Perdana Menteri Inggris, Theresa May, tertatih dalam meyakinkan anggota parlemen Inggris agar mau melakukan pemungutan suara pada 11 Desember terkait pengesahan kesepakatan Brexit yang telah disusunnya.

Baca: 700 Ribu Warga Inggris Gelar Demo Menolak Brexit

Namun kesepakatan Brexit yang dibuat May itu, sayangnya belum bisa menjamin Inggris pada kepastian. Walhasil, muncul seruan yang disebut People's vote untuk mendesak dibukanya kesempatan untuk bertanya kedua kalinya pada masyarakat Inggris apakah mereka benar-benar ingin keluar dari Uni Eropa atau yang disebut dengan istilah Brexit.

"Muncul momentum agar dilakukan referendum kedua. Ini akan menjadi opsi yang serius jika hasil pemungutan suara anggota parlemen tidak menyukai kesepakatan Brexit May," kata Constantine Fraser, analis dari TS Lombard, sebuah perusahaan konsultan penelitian.

Advertising
Advertising

Baca:Wali Kota London Desak Inggris Gelar Referendum Ulang Brexit

Para pengunjuk rasa membentangkan spanduk di Jembatan Westminster sebelum demonstrasi anti-Brexit, di London pusat, Inggris, Sabtu, 20 Oktober 2018. REUTERS/Simon Dawson

Dikutip dari asiaone.com, Senin, 3 Desember 2018, John McDonnell, Juru bicara Partai Buruh di Inggris mengatakan saat ini semakin deras permintaan agar para pemimpin Inggris bergerak lebih dekat dengan gagasan melakukan referendum kedua dan mengatakan hal ini tak bisa dihindari sehingga Partai akan mendukung referendum kedua jika tidak bisa menyelenggarakan pemilu.

Harapan diselenggarakannya referendum kedua juga diteriakkan oleh Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, pada Jumat, 30 November 2018. Disela-sela pertemuan G20 di ibu kota Buenos Aires, Tusk mengatakan penolakan kesepakatan Brexit oleh anggota parlemen Inggris hanya akan meninggalkan dua pilihan, yakni tidak ada kesepakatan sama sekali atau Inggris tidak keluar dari Uni Eropa.

Menanggapi kondisi ini, Perdana Menteri May telah berulang kali mengesampingkan kemungkinan menghentikan proses Brexit atau opsi menyelenggarakan referendum. Kondisi ini seperti jalan buntu bagi masyarakat Inggris karena referendum kedua pun akan sulit dilakukan tanpa dukungan dari orang nomor satu di Inggris itu.

Berita terkait

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

8 jam lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

5 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

5 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

6 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

7 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

7 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya