Bom di Acara Maulid Nabi, Afganistan Tetapkan Hari Berkabung

Rabu, 21 November 2018 15:30 WIB

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, memberlakukan hari berkabung nasional setelah sebuah bom meledak pada Selasa, 20 November 2018, di jantung kota Kabul. Serangan teror itu terjadi di sebuah aula yang sedang dipenuhi massa memperingati Maulid Nabi Muhammad. Sumber: Rahmat Gul/AP/aljazeera.com

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, memberlakukan hari berkabung nasional setelah sebuah bom meledak pada Selasa, 20 November 2018, di jantung kota Kabul. Serangan teror itu terjadi di sebuah aula yang sedang dipenuhi massa memperingati Maulid Nabi Muhammad.

Hingga, Rabu, 21 November 2018, Kementerian Kesehatan Afganistan menyebut jumlah korban tewas sebanyak 60 orang dan sekitar 90 orang mengalami luka-luka. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok radikal, Taliban, bahkan mengutuk serangan itu.

Baca: Bom Bunuh Diri di Acara Maulid Nabi di Afganistan, 50 Orang Tewas

Dikutip dari xinhuanet.com, Rabu, 21 November 2018, pemberlakuan hari berkabung nasional ditujukan untuk memberi penghormatan pada puluhan warga sipil yang tewas dalam serangan teror itu. Sebagian besar korban tewas adalah ulama dan para penuntut ilmu agama.

Baca:Bom Bunuh Diri di Afganistan, 19 Tewas

Advertising
Advertising

Dengan pemberlakuan hari berkabung nasional ini, doa khusus akan digelar di sejumlah masjid di penjuru Afganistan. Bendera setengah tiang akan dikibarkan di rumah dan kantor-kantor diplomatik Afganistan di seluruh dunia.

Kelompok radikal Taliban dan Negara Islam Irak - Suriah atau ISIS telah meningkatkan serangan di ibu kota Kabul, Afganistan. Sebelumnya pada Juni lalu, sebuah serangan bom bunuh diri mengincar para ulama yang sedang melakukan pertemuan di Politeknik Kabul. Serangan itu menewaskan setidaknya tujuh orang.

Berita terkait

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

2 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

13 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

14 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

15 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

18 hari lalu

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

32 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

36 hari lalu

AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

The Washington Post melaporkan Amerika Serikat telah mengizinkan pengiriman bom dan pesawat tempur senilai miliaran dolar ke Israel.

Baca Selengkapnya