3 Senjata Berteknologi Canggih Jerman yang Diminati Arab Saudi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 20 November 2018 10:33 WIB

Kapal Patroli Istiqlal merupakan salah satu kapal patroli andalan dari perusahaan swasta Jerman yaitu Luerrsen. Luerrsen

TEMPO.CO, Berlin - Pemerintah Jerman telah memutuskan untuk menghentikan semua penjualan senjata canggih ke pemerintah Arab Saudi pasca terungkapnya kasus pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.

Baca:

Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, mengatakan masih banyak hal yang belum terungkap dari investigasi kasus ini, yang menghebohkan masyarakat internasional dan memicu respon dari banyak pemimpin negara.

“Masih lebih banyak pertanyaan dibandingkan jawaban dalam kasus Khashoggi,” kata Heiko Maas, menteri Luar Negeri Jerman, seperti dilansir DW pada Senin, 19 November 2018.

Berlin dan Riyadh, sebelum kasus ini terungkap, telah menyepakati kontrak jual beli senjata canggih, yang nilainya mencapai sekitar Rp7 triliun. Pemerintah Jerman dan Saudi tidak menyebut secara detil jenis senjata yang disepakati kontrak jual belinya.

Advertising
Advertising

Baca:

Namun, beberapa media seperti DW dan Reuters menyebut senjata canggih itu berjenis kapal patroli, jet tempur Eurofighter Typhoon, dan radar Cobra. Berikut spesifikasinya:

  1. Kapal Patroli

Arab Saudi memesan sekitar 20 – 30 kapal patroli yang dibuat oleh sebuah perusahaan swasta Luerrsen pada September 2018. Kapal ini dibuat di galangan kapal Wolgast, Jerman. Menurut situs luerssen-defence, kapal patroli ini memiliki kelebihan yaitu cepat dan lincah. Kecepatannya mencapai 40 knot dan mampu merespon dengan cepat berbagai tantangan yang muncul di permukaan laut seperti mencegat penyelundup, perompak, dan kapal ikan ilegal. “Cocok untuk patroli dan mengamankan kawasan pantai,” begitu tertulis di situs itu.

Ada 10 jenis kapal patrol yang dibuat perusahaan ini. Salah satu kapal memiliki kategori Istiqlal, yang memiliki panjang 58 meter, lebar 7.6 meter dan kru 40 orang. Kapal ini dilengkapi dengan sistem radar dan comand and control system yaitu radar pencarian, radar senjata dan radar navigasi.

Baca:

Kapal patroli Istiqlal ini dilengkapi dengan senjata seperti rudal exocet, dan meriam ganda. Kapal ini digerakkan dengan sistem propulsi tiga mesin diesel dengan kecepatan 36 knot. Kemampuan lainnya kapal ini adalah melakukan patroli di kawasan perairan dangkal.

  1. Jet Tempur Eurofighter Typhoon

Pesawat jet tempur ini sebenarnya dibuat oleh perusahaan Inggris. Namun, seperti dilansir Reuters, sekitar sepertiga dari komponen jet tempur canggih ini dibuat oleh perusahaan dari Jerman. Sehingga, pelarangan penjualan senjata ke Riyadh oleh Berlin bisa berdampak pada penjualan jet tempur ini.

Jet tempur ini memiliki kecepatan dua kali kecepatan suara atau Mach 2, dengan panjang 15.96 meter dan mampu terbang hingga ketinggian 55 ribu kaki atau sekitar 17 kilometer.

Tubuh pesawat ini mayoritas terbuat dari komposit serat karbon yaitu 70 persen, 15 persen terbuat dari logam, dan 12 persen dari plastik yang dicampur kaca.

Baca:

Jet tempur ini menggunakan mesin EJ200, yang diklaim mampu beroperasi selama 1000 jam tanpa perawatan terjadwal. Pesawat memiliki sensor kelas dunia seperti Pirate Infrared Sensor, yang bisa melacak banyak target secara bersamaan. Lalu ada radar Captor-M, yang diklaim sebagai yang terbaik di kelasnya untuk pemindaian rudara ke udara dan udara ke darat dan memiliki sudut pemindaian yang luas.

  1. Radar Cobra

Cobra merupakan singkatan dari Counter Battery Radar. Radar ini bersifat mobile karena terpasang di atas sebuah truk dan dibuat oleh Euro-Art Consortium. Mobilitas radar ini membuatnya mudah digerakkan ke area sekitar pertempuran dengan cepat.

Kendaraan radar ini dilengkapi dengan ruang operasional untuk memantau sinyal dan memprosesnya, dan berkomunikasi dengan anggota tim lain. Radar ini disebut memiliki kemampuan mendeteksi target di area pertempuran dan mengklasifikasikan jenis amunisi serta jenis senjata yang digunakan musuh.

Radar ini juga telah diuji coba di kasawan gurun yaitu Uni Emirat Arab pada musim panas 2005.

Radar Cobra buatan Jerman ini disebut mampu mendeteksi serangan mortar dari musuh atau disebut Defence Against Mortar Attacks. Menurut situs Hensoldt Net, radar buatan Jerman ini telah dijual ke Turki dan UAE dengan versi adaptasi. Arab Saudi menjadi negara peminat berikutnya radar ini dari kawasan Timur Tengah.

Berita terkait

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

1 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

4 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

5 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

5 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

11 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

11 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

11 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

18 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

18 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

19 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya