Kapal Pesiar Eropa Bakal Gunakan BBG dari Ikan Busuk?
Minggu, 18 November 2018 20:01 WIB
TEMPO.CO, Norwegia - Operator kapal pesiar Eropa terkenal di kawasan Nordic, Hurtigruten, bakal memodifikasi kapal pesiarnya agar mengeluarkan polusi lebih sedikit termasuk dengan menggunakan produk sampingan dari ikan busuk.
Baca:
Hurtigruten dari Norwegia, yang dikenal sebagai operator kapal pesiar yang mengantar turis hingga ke kawasan es Arctic, menginvestasikan dana sekitar US$826 juta atau sekitar Rp12 triliun dalam tiga tahun untuk memperbarui 17 kapalnya.
Enam kapal akan dimodifikasi agar mesinnya mampu bekerja menggunakan kombinasi gas alam cair, batere listrik dan gas bio cair.
Baca:
“Kami bicara mengenai sumber energi dari limbah organik, yang sebelumnya hilang ke udara. Ini adalah limbah dari ikan mati dari kawasan perikanan dan hutan,” kata Daniel Skjeldam yang merupakan CEO Hurtigruten, dalam wawancara dengan Reuters dan dilansir Mirror pada Jumat, 16 November 2018.
Skjeldam mengatakan tujuan dari manajemen adalah mengurai emisi polusi. Perusahaan juga telah memesan tiga kapal baru untuk kegiatan pesiar ke Antartica, Svalbard, dan Greenland. Kapal baru ini menggunakan batere listrik dengan mesin diesel sebagai cadangan.
Baca:
Industri perkapalan saat ini menghadapi pengetatan aturan internasional termasuk untuk mengurangi emisi karbondioksida hingga 50 persen pada 2050 terhitung sejak 2008.
Baca:
Selain itu ada batasan penggunaan bahan bakar yang mengandung sulfur tidak lebih dari 0.5 persen sejak 2020 dibandingkan 3.5 persen pada saat ini. Soal ini, manajemen operator kapal pesiar Hurtigruten mengatakan bakal mencapai tahap karbon netral alias tidak menghasilkan polusi pada 2050. “Kami dari Hurtigruten dan industri perkapalan harus mencapai ini,” kata Skjeldam.