Benjamin Netanyahu Ingin Hindari Pemilu Dini

Minggu, 18 November 2018 12:30 WIB

Dalam file foto 23 Juli 2018 ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendengarkan juru bicaranya David Keyes saat ia membuka rapat kabinet mingguan di kantornya di Yerusalem. (Gali Tibbon / Pool via AP, File)

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ingin menuntaskan mata tugas pemerintahannya sehingga pemilu dini seharusnya dihindari. Pernyataan itu disampaikan Netanyahu setelah muncul dorongan pemilu dini dari mitra-mitra koalisi pemerintah Israel.

Guncangan di pemerintah Israel semakin besar setelah Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, memutuskan mengundurkan diri pada Rabu, 14 November 2018. Sejak kemunduran Lieberman, seruan agar diselenggarakannya pemilu dini semakin kencang.

Baca: Dituding Gelapkan Uang Negara, Sara Netanyahu Diadili

Lieberman memilih meninggalkan pemerintahan Netanyahu karena karena kebijakan pemerintahan itu dinilainya telalu lemah menyusul naiknya tindak kekerasan di wilayah perbatasan Israel – Palestian di Jalur Gaza.

Menteri Keuangan Israel, Moshe Kahlon, yang juga Ketua Partai Kulanu, adalah pihak pertama yang menyerukan agar diselenggarakannya pemilu dini. Seruan itu disampaikan setelah Kahlon melakukan pertemuan dengan Netanyahu pada Kamis, 15 November 2018.

Advertising
Advertising

Baca: Netanyahu Ancam Musuh-Musuh Israel akan Hancur

Seruan Kahlon itu disambut oleh Aryeh Deri, Ketua Partai ultra-Orthodox Shas. Tak lama seruan juga muncul dari Kelapa anggota nasionalis Yahudi Naftali Bennett.

Rencananya, Netanyahu akan bertemu Kahlon pada Minggu, 18 November 2018, untuk meyakinkan Kahlon agar tidak menggulingkan pemerintahan. Netanyahu adalah Ketua Partai Likud.

“Jika fraksi Kulanu tidak menjatuhkan pemerintahan, maka pemerintahan akan tetap berdiri. Seluruh anggota Partai Likud ingin tetap melayani negara secara keseluruhan hingga akhir periode pemerintahan, yakni November 2019,” kata Netanyahu, seperti dikutip dari Reuters, Minggu, 18 November 2018.

Dalam peta politik Israel saat ini, Netanyahu hanya menguasai 61 kursi dari total 120 kursi di parlemen. Itu artinya, setiap fraksi di pemerintahan memiliki kekuatan untuk secara efektif membubarkan koalisi pemerintahan.

Netanyahu saat ini sedang berada dalam penyidikan atas serangkaian kasus korupsi. Jaksa Agung sedang mempertimbangkan apakah akan mendakwanya.

Berita terkait

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

1 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

3 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

4 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

5 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

9 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

10 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

11 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

12 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

13 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

22 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya