Pembunuh Jamal Khashoggi Bilang 'Beritahu Bos Anda'

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 14 November 2018 08:01 WIB

Maher Abdulaziz Mutreb terlihat dalam kunjungan Mohammed bin Salman. [hurriyetdailynews.com]

TEMPO.CO, Ankara – Salah satu anggota tim pembunuh asal Arab Saudi diketahui menelpon atasannya setelah kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di kantor Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018.

Baca:

Maher Abdulaziz Mutreb, yang diduga koordinator pembunuhan itu dan merupakan seorang perwira intelijen militer, mengatakan “Beritahu bos Anda” terkait misi yang dia lakukan di kantor konjen.

“Tindakan itu sudah dilakukan,” kata Mutreb kepada salah satu petinggi yang diduga merupakan bawahan Putra Mahkota Saudi, Mohammed Bin Salman, seperti dilansir New York Times dan dilansir Aljazeera pada Selasa, 13 November 2018.

Advertising
Advertising

Media AS ini mengutip penjelasan dari tiga sumber anonim yang mengetahui isi rekaman pembunuhan Khashoggi, 59 tahun. Rekaman itu diperoleh dari hasil investigasi intelijen Turki.

Baca:

Maher Abdulaziz Mutreb, yang merupakan satu dari 15 orang anggota tim pembunuh yang dikirim dari Riyadh ke Istanbul, Turki, menelpon ke Riyadh dan berbicara dalam bahasa Arab. “Mutreb merupakan perwira keamanan yang sering menemani perjalanan Putra Mahkota,” begitu dilansir Aljazeera dan NY Times.

Para pejabat Turki mengatakan rekaman audio memang itu tidak secara langsung mengaitkan peristiwa pembunuhan di konjen dengan putra mahkota. Tapi analis menilai itu merupakan pesan yang kuat.

Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye

Soal ini, pejabat Saudi membantah bahwa putra mahkota tahu menahu mengenai pembunuhan Khashoggi.

Baca:

“Otoritas Turki mengizinkan intelijen kami mendengarkan rekaman dan tidak ada sedikitpun dalam rekaman itu mengarah pada frase itu,” begitu kata pejabat Saudi soal ini.

Jamal Khashoggi, yang memiliki status penduduk Virginia, AS, dan merupakan kolumnis di Washington Post, memasuki Konjen Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Dia sedang mengurus dokumen yang menyatakan dia telah bercerai dengan bekas istrinya agar bisa menikah lagi dengan tunangannya asal Turki, Hatice Cengiz. Khashoggi, yang terekam saat memasuki konjen, tidak pernah keluar lagi dari kantor itu.

Hatice Cengiz, yang menunggu keluarnya Jamal Khashoggi di seberang pintu gerbang Konjen Saudi, merasa khawatir dan menelpon seorang kenalan dekat Khashoggi yang juga penasehat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yaitu Yasin Aktay untuk mengadukan peristiwa ini.

Baca:

Otoritas keamanan Turki, seperti dilansir media Anadolu dan Yeni Safak, lalu berusaha mencari keberadaan Khashoggi pada 2 Oktober 2018 dan menggeledah secara diam-diam salah satu pesawat sewa Gulfstream yang ditumpangi anggota tim pembunuh dari Riyadh. Tapi mereka tidak menemukan Khashoggi. Satu pesawat lagi, yang ditumpangi Mutreb, telah berangkat terlebih dulu. Dia terlihat membawa koper besar dan bergegas memasuki pesawat.

Pemerintah Saudi, yang awalnya membantah Khashoggi tewas di dalam konjen, akhirnya mengakui jika jurnalis senior itu tewas akibat pembunuhan berencana. Mereka menangkap 18 orang tersangka. 2 pejabat tinggi, yang dekat dengan putra mahkota, yaitu Mayor Jenderal Ahmed al-Assiri, yang merupakan Deputi Direktorat Intelijen Umum Arab Saudi, diberhentikan. Seorang lainnya, Saud al-Qahtani, yang merupakan penasehat bidang keamanan siber, juga ikut diberhentikan.

Pemerintah Arab Saudi lalu membentuk komite untuk merombak Direktoran Intelijen Umum, yang dinilai telah bertindak melampaui kewenangan dan perintah atasannya.

Pada akhir pekan lalu, Presiden Erdogan menyatakan otoritas Turki telah membagikan rekaman pembunuhan Jamal Khashoggi kepada sejumlah negara sekutu seperti Jerman, Prancis, Inggris, AS, dan Kanada. Dia mendesak agar kasus ini segera terungkap dan dalang perintah pembunuhan ikut diadili.

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

4 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

15 jam lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

19 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

22 jam lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

1 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

1 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

2 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya