Facebook Akui Belum Optimal Mencegah Hasutan di Myanmar

Selasa, 6 November 2018 12:00 WIB

Aplikasi Facebook Lite. Kredit: MobileSyrup

TEMPO.CO, Jakarta - Facebook Inc mengakui belum melakukan upaya terbaik dalam mencegah penyebaran hasutan kekerasan lewat media sosial di Myanmar. Pengakuan itu disampaikan menanggapi laporan lembaga nirlaba, Bisnis untuk Tanggung Jawab Sosial atau BSR, yang meminta Facebook agar lebih ketat menjalankan kebijakannya.

“Laporan itu menyimpulkan bahwa sebelum 2018, kami belum cukup melakukan upaya untuk membantu mencegah platform kami digunakan untuk memecah belah dan memicu kekerasan offline. Kami setuju bahwa kami dapat dan harus berbuat lebih banyak, ”Alex Warofka, Manajer Kebijakan Facebook, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 6 November 2018.

Baca: Facebook Hapus Akun Pejabat Militer Myanmar

BSR dalam laporannya memperingatkan Facebook agar mempersiapkan diri menangani serangan salah informasi selama pemilu Myanmar 2020 dan sejumlah masalah baru menyusul semakin besarnya pengguna aplikasi WhatsApp di negara itu.

Liputan khusus yang dilakukan Reuters pada Agustus lalu menemukan Facebook gagal mengindahkan peringatan dari sejumlah organisasi di Mynamar soal unggahan status di Facebook yang mengandung serangan pada kelompok minoritas seperti Rohingya.

Advertising
Advertising

Baca: CEO Facebook Janji Blokir Ujaran Kebencian di Myanmar

Muslim Rohingnya Nasir Ahmed, memegang bayinya Abdul Masood yang meninggal saat berada dalam perahu ketika perjalanan menuju pantau teluk Bengala, di Shah Porir Dwip, Bangladesh, 14 September 2017.. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Myanmar menjadi sorotan dunia internasional setelah pada Agustus 2017 meletup serangan yang dipimpin oleh militer di negara bagian Rakhine. Serangan ini telah menyebabkan gelombang pengungsian besar-besaran suku Rohingya ke Bangladesh. Hasil penyelidikan PBB menyebut militer Myanmar telah melakukan pembunuhan massal dan perkosaan kepada etnis Rohingya.

Pada Agustus 2018, Facebook sebetulnya telah menghapus akun sejumlah pejabat militer Myanmar untuk mencegah penyebaran kebencian dan salah informasi. Facebook juga telah menghapus puluhan akun yang tampaknya telah menyebarkan berita dan opini yang membawa pesan militer Myanmar.

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

12 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

12 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

12 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

16 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

18 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya