Jamal Khashoggi Tewas, Trump dan Erdogan Sepakat Ungkap Kasusnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 22 Oktober 2018 14:58 WIB

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. REUTERS

TEMPO.CO, Ankara – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara lewat sambungan telepon mengenai upaya investigasi kasus tewasnya jurnalis Jamal Khashoggi.

Baca:

“Erdogan dan Trump bersepakat kasus Khashoggi diungkap semua aspeknya,” begitu dilansir media Anadolu mengutip penjelasan dari kantor media Presiden Turki pada Senin, 22 Oktober 2018 waktu setempat.

Jamal Khashoggi, kolumnis dari Washington Post yang juga pemegang izin penduduk atau US resident, terakhir kali terlihat memasuki Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul Turki pada 2 Oktober 2018.

Advertising
Advertising

Jamal Khashoggi dan Hatice Cengiz. [habersev.com]

Khashoggi merupakan bekas penasehat pemerintah Saudi dan menjadi salah satu pengritik terkemuka soal kebebasan berekspresi di Arab Saudi. Saat itu, dia mengurus dokumen untuk rencana pernikahannya dengan seorang gadis Turki yang menjadi tunangannya.

Baca:

Sekitar dua pekan setelah Khashoggi raib, pemerintah Arab Saudi akhirnya mengakui bahwa jurnalis terkemuka ini tewas di dalam gedung Konjen Saudi di Istanbul karena terjadi perkelahian melawan sejumlah orang yang.

Menurut salah satu sumber yang dikutip CNN, Khashoggi tewas karena dicekik atau lehernya dijerat tali. Tubuhnya lalu dibuang ke sebuah lokasi dengan bantuan orang lokal. Hingga kini, mayat Khashoggi belum ditemukan.

Baca:

Namun, menurut otoritas keamanan Turki, seperti dilansir Anadolu, Khashoggi tewas dibunuh lalu dimutilasi setelah sebelumnya menjalani interogasi dan penyiksaan. Ada 15 orang Saudi termasuk sejumlah pejabat intelijen terlibat dalam skandal pembunuhan ini.

Mereka tiba di Istanbul menggunakan dua pesawat sewaan pada hari yang sama Khashoggi berada di dalam kantor Konjen. Setelah membunuh Khashoggi, orang-orang ini pergi dari Istanbul menggunakan pesawat sewaan.

Baca:

CNN melansir petugas intelijen Turki sempat mengecek salah satu pesawat itu ketika mendapat laporan dari tunangan Khashoggi bahwa calon suaminya kemungkinan diculik dan dibunuh. Namun, petugas intelijen Turki tidak mendapatkan bukti ada jasad Khashoggi di dalam pesawat.

Soal kasus ini, Raja Salman dari Arab Saudi dan Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman, menguncapkan belasungkawa atas tewasnya Khashoggi dengan cara mengenaskan.

Baca:

Raja Salman berjanji, seperti dilansir kementerian Luar Negeri Saudi, untuk menghukum 18 orang tersangka dalam kasus tewasnya Jamal Khashoggi ini secara proporsional. Raja juga telah membentuk Komite Menteri untuk merombak badan intelijen Arab Saudi, yang mendalangi pembunuhan ini.

Berita terkait

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

1 jam lalu

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

Tahun ini, Indonesia mendapat 241.000 kuota haji, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

3 jam lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

12 jam lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

12 jam lalu

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih menjadi Ketua dan Sekjen AJI yang baru dalam Kongres XII AJI.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

1 hari lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

4 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

4 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

5 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

5 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya