Amerika Minta Keadilan Ditegakkan Soal Tewasnya Jamal Khashoggi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 20 Oktober 2018 15:05 WIB

Jamal Khashoggi dan Hatice Cengiz. [habersev.com]

TEMPO.CO, Arizona – Gedung Putih mengatakan bakal meminta keadilan ditegakkan setelah pemerintah Arab Saudi mengumumkan jurnalis Jamal Khashoggi meninggal di dalam kantor Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki.

Baca:

Saudi juga mengatakan ada 18 orang yang telah ditangkap terkait koneksi pembunuhan Khashoggi, yang merupakan kolumnis dari Washington Post.

“Kita akan memonitor investigasi internasional mengenai insiden tragis ini dan meminta keadilan ditegakkan secara tepat waktu, transparan, dan sesuai dengan proses yang kredibel,” kata Sarah Sander, juru bicara Gedung Putih pada Jumat, 19 Oktober 2018 waktu setempat.

Sanders melanjutkan,”Kami sedih mendengar konfirmasi kematian Khashoggi dan kami menawarkan ucapan duka cita mendalam kepada keluarganya, tunangan dan teman-temannya.”

Advertising
Advertising

Baca:

Seperti dilansir Anadolu, otoritas keamanan Turki mendapatkan rekaman suara dari jam tangan Apple dan rekaman lain selama 11 menit, yang mengindikasikan Khashoggi dibunuh oleh tim pembunuh dari Saudi.

Khashoggi, yang telah menjadi penduduk AS, sempat diinterogasi dan disiksa sebelum tubuhnya dimutilasi oleh seorang dokter forensik dari Saudi. Para pembunuh terdiri dari 15 orang dan tiba di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Mereka langsung datang ke kantor Konsulat Saudi di sana. Saat itu, Khashoggi telah berada di dalam.

Baca:

Soal ini, anggota Kongres AS mengaku merasa skeptis mengenai penjelasan dari jaksa penuntut Saudi bahwa terjadi perkelahian antara Khahshoggi dengan orang-orang yang menemuinya di konsulat di Istanbul. Peristiwa yang terjadi pada 2 Oktober 2018 itu disebut berujung dengan kematiannya.

Menurut Graham, awalnya pemerintah Saudi mengatakan Khashoggi telah meninggalkan konsulat dan membantah terlibat dengan raibnya jurnalis Washington Post itu. “Sekarang disebut terjadi perkelahian dan dia (Khashoggi) terbunuh, semua ini terjadi tanpa pengetahuan Putra Mahkota,” kata Graham yang meragukan penjelasan ini kredibel.

Baca:

Pernyataan Graham ini menjadi penting karena Kongres AS memiliki kekuasaan untuk memblokir penjualan senjata ke Arab Saudi terkait pembunuhan Khashoggi ini. Pemerintah Saudi dikabarkan berencana membeli berbagai jenis senjata dan alat komunikasi dari AS senilai US$110 miliar atau sekitar Rp1.700 triliun.

Dalam pernyataan kepada media, Presiden AS, Donald Trump, mengatakan bakal ada sanksi terhadap Arab Saudi terkait pembunuhan Khashoggi meski dia menekankan pentingnya hubungan bilateral AS dan Arab Saudi. Trump juga mengatakan Kongres bakal dilibatkan untuk memutuskan jenis respon terhadap kasus, yang menyita perhatian global, ini.

Senator AS yang lain, Richard Blumenthal, bahkan mengatakan kepada CNN agar ada investigasi internasional untuk mengungkap kasus kematian Jamal Khashoggi ini. “Saudi sepertinya mencoba mengulur waktu dan mencari-cari alasan untuk menutup-nutupi kasus ini. Tapi tindakan ini malah menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Tidak mungkin dunia mau menunggu selama 30 hari hingga investigasi Saudi kelar,” kata Blumenthal.

Berita terkait

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

1 jam lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

18 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

3 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

4 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

4 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

5 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

5 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

6 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

6 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya