Kamboja Lanjutkan Pencarian Jasad Tentara AS dari Perang Vietnam
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Minggu, 14 Oktober 2018 19:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kamboja setuju untuk melanjutkan upaya pencarian bersama Amerika Serikat untuk mencari jasad tentara AS yang tewas dalam Perang Vietnam.
Pernyataan ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Kamboja pada Minggu 14 Oktober 2018, setelah menangguhkan program tersebut setahun yang lalu ketika ketegangan meningkat antara kedua negara, seperti dilansir dari Reuters, 14 Oktober 2018.
Baca: Terpapar Racun, Korban Perang Vietnam Akan Tuntut Keadilan
Perdana Menteri Hun Sen menangguhkan program POW/ MIA ketika AS berhenti mengeluarkan beberapa visa setelah Kamboja menolak menerima warga yang dideportasi dari Amerika Serikat yang divonis di Kamboja.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Kamboja, Ket Sophann, mengatakan Hun Sen telah menawarkan untuk melanjutkan kerjasama melalui surat yang dikirim kepada Senator AS Doug Ericksen dan anggota DPR Vincent Buys.
"Surat itu berbicara kepada diri sendiri, terutama kata-kata: ini adalah refleksi empati mendalam kami dengan keluarga," kata Ket Sophann.
Hun Sen mengatakan program pencarian, yang telah berjalan selama 30 tahun hingga dihentikan tahun lalu, akan dilanjutkan meskipun pembatasan visa adalah sanksi yang tidak adil.
"Seperti yang telah kita diskusikan sebelumnya, dan atas permintaan pribadi Anda, serta yang dibuat oleh organisasi-organisasi AS lainnya, pemerintah saya, dalam semangat kasih sayang yang sama, setuju untuk melanjutkan misi lapangan POW/MIA yang penting ini, terlepas dari pembatasan visa oleh Amerika Serikat," tulis Hun Sen.
Baca: Cerita John McCain Selama Jadi Tawanan Perang Vietnam
Hun Sen mengatakan bahwa setengah dari 80 jasad tentara Amerika yang hilang di Kamboja selama perang di negara tetangga Vietnam telah ditemukan.
Bahkan setelah berakhir pada 1975 dan Amerika Serikat menarik diri, Perang Vietnam tetap menjadi isu yang penuh emosi di Kamboja.