Lepas Jabatan Dubes PBB, Nikki Haley Punya Utang Rp 15 Miliar

Rabu, 10 Oktober 2018 19:05 WIB

Nikki Haley. huffpost.com

TEMPO.CO, Jakarta - Nikki Haley yang baru saja melepas jabatannya sebagai Dubes AS di PBB, rupanya meninggalkan utang hingga US$ 1 juta atau sekitar Rp 15 miliar.

Keuangan pribadi Nikki Haley diperinci dalam pengungkapan keuangan publiknya sebagai duta besar AS untuk PBB.

Baca: Nikki Haley Mengundurkan Diri dari Duta Besar AS untuk PBB

Dilaporkan The State, 10 Oktober 2018, tahun lalu, Nikki Haley dan suaminya, Michael Haley, mengambil lebih dari US$ 1 juta (Rp 15 miliar) utang hipotek untuk properti sewa investasi, selama pengungkapan tahun 2017. Keluarga Haley mengambil alih properti komersial Lexington dengan hipotek luar biasa yang sebelumnya dimiliki oleh orang tua Nikki Haley.

Properti itu dijual oleh Nikki Haley pada Januari 2018 seharga US$ 1,2 juta (Rp 18 miliar), lebih dari cukup untuk melunasi hipotek.

Advertising
Advertising

Dubes As untuk PBB, Nikki Haley. REUTERS/Brendan McDermid

Namun, Nikki Haley yang juga memiliki dua anak usia kuliah juga memiliki utang lain.

Terungkap Nikki Haley melaporkan dia memiliki hipotek pribadi selama 30 tahun antara US$ 250.000 (Rp 3,8 miliar) dan US$ 500.000, dan sejumlah utang hingga US$ 500.000 (Rp 7,6 miliar). Haley juga melaporkan utang pada dua kartu kredit, satu sebesar US$ 10.000 (Rp 152 juta) dan US$ 15.000 (Rp 228 juta), yang lain sebesar US$ 15.000 (Rp 228 juta) hingga US$ 50.000 (Rp 760 juta).

Haley melaporkan penghasilan US$ 9.759 (Rp 148 juta) saat masih menjabat gubernur pada tahun 2017, sebelum ia mengundurkan diri pada bulan Januari untuk bergabung dengan kabinet Donald Trump, serta rekening bank dengan nilai US$ 1.000 (Rp 15 juta) dan US$ 15.000 (Rp 228 juta) di dalamnya.

Baca: Donald Trump: Nikki Haley Mundur Akhir Tahun

Dia juga mendaftarkan akun pensiun negara sebagai aset. Dia tidak melaporkan pendapatan apa pun dari buku memoar 2012-nya berjudul "Can’t Is Not An Option" karena nilainya tidak mudah diketahui secara pasti.

Michael Haley melaporkan saldo bank mulai dari US$ 15.000 (Rp 228 juta) hingga US$ 50.000 (Rp 760 juta), dan antara US$ 50.000 (Rp 760 juta) dan US$ 100.000 (Rp 1,5 miliar) dalam pendapatan sewa dari properti Lexington sebelum dijual.

Dubes AS untuk PBB, Nikki Haley, (kanan) menyampaikan apresiasi kepada Indonesia dan Menlu Retno Marsudi atas kerja kerasnya membantu situasi Rakhine State Myanmar di SMU PBB ke-72, New York, AS, 18 September 2017. Kemlu RI

Dilansir dari The Post and Courier, penghasilan Nikki Haley tertinggi menyentuh US$ 284.556 (Rp 4,3 miliar) pada 2013 dengan gaji Nikki Haley sebagai gubernur, hasil dari investasi real estat dan pembayaran pertama untuk memoarnya tetapi jatuh setelah itu. Dia menyumbangkan buku untuk amal yang dia mulai.

Belum diketahui apa langkah Nikki Haley selanjutnya setelah ia meninggalkan jabatannya secara resmi pada akhir tahun.

Baca: 4 Fakta Karir dan Kehidupan Pribadi Nikki Haley, Dubes AS di PBB

Haley kemungkinan akan mencari pekerjaan swasta setelah enam tahun di kantor gubernur Carolina Selatan dan dua tahun sebagai duta besar PBB.

"Sebagai seorang pengusaha, saya berharap Anda akan menghargai perasaan saya bahwa kembali dari pemerintah ke sektor swasta bukanlah langkah turun tetapi langkah maju," Tulis Nikki Haley dalam surat pengunduran dirinya kepada Presiden Donald Trump.

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

8 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

9 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

10 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

10 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

11 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

12 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

12 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

13 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

16 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

28 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya