Dewan HAM PBB Lanjutkan Penyelidikan Kejahatan Perang di Yaman

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 29 September 2018 09:10 WIB

Gambar dari rekaman video yang diperoleh dari Arab 24 memperilhatkan pasukan yang dipimpin koalisi Arab berkumpul untuk merebut kembali bandara internasional kota pelabuhan Hodeida, Yaman, dari pemberontak Syiah Houthi pada Sabtu, 16 Juni 2018.[Arab 24 via AP]

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan HAM PBB melalui pemungutan suara, sepakat untuk memperpanjang pembuktian atas tuduhan adanya kejahatan perang di Yaman. Perang sipil di Yaman meletup sejak awal 2015.

Dikutip dari aljazeera.com pada Sabtu, 29 September 2018, total ada 21 suara yang ingin memperpanjang pembuktian dugaan kejatahan perang, delapan suara menolak dan 18 suara memilih abstain. Diantara mereka yang menolak adalah Arab Saudi dan Yaman. Proses pemungutan suara dilakukan pada Jumat, 28 September 2018.

Mereka yang mendukung resolusi perpanjangan pembuktian kejahatan perang adalah Kanada dan Uni Eropa. Mereka beralasan tim ahli yang dimandatkan oleh Dewan HAM PBB pada 2017 masih harus menuntaskan tugas mereka. Sedang mereka yang menentang berpendapat upaya pembuktian ini hanya akan memperburuk krisis dan meningkatkan ketidakstabilan di kawasan.

Baca: Cerita Penjara Rahasia di Yaman, Tempat Menyiksa Para Tahanan

Warga memeriksa bangunan yang rusak akibat serangan udara koalisi Arab Saudi di Amran, Yaman, 25 Juni 2018. Selain menewaskan delapan orang, serangan koalisi Arab Saudi melukai 20 orang lain. REUTERS/Khaled Abdullah

Advertising
Advertising

Baca: Peraih Nobel Yaman Gugat Mohammed bin Salman, Pelanggaran HAM

Laporan pada 28 Agustus 2018 menyebutkan tim ahli menemukan dugaan kejahatan perang telah dilakukan di Yaman yang dilakukan oleh serangan koalisi pimpinan Arab Saudi. Iran disebut mendukung kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Laporan itu juga menyebut koalisi serangan udara telah menyebabkan korban jiwa yang sangat besar.

Pemerintah Yaman pada Kamis, 27 September 2018, menilai tim investigasi bias. Dengan begitu, mereka ingin kerja sama upaya pembuktian kejahatan perang di Yaman sebaiknya dihentikan. Sedang Arab Saudi menganggap tim ahli PBB itu tidak akurat dan tidak netral.

Sebelumnya pada akhir pekan lalu, kelompok HAM Human Right Watch atau HRW menuding Arab Saudi telah meningkatkan kampanye untuk menyudutkan dan meremehkan penyidikan PBB terhadap pihak-pihak yang berseteru dalam perang sipil Yaman. HRW juga menyebut Arab Saudi telah terang-terangan menghindari penyelidikan atas perbuatannya di Yaman.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

3 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

3 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

3 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

5 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya