4 Badai Mematikan yang Melanda Amerika Serikat

Kamis, 13 September 2018 15:30 WIB

Foto kombinasi yang menunjukan kawasan Ninth Ward, New Orleans yang terendam banjir akibat badai Katrina (kiri) dan foto ditempat yang sama setelah satu dekade pada 29 Juli 2015. Sebelum Katrina, Lower Ninth Ward adalah tempat pekerja dan terutama lingkungan Afrika-Amerika. AP/David J. Phillip, Gerald Herbert

TEMPO.CO, Jakarta - Badai topan Florence dilaporkan melemah menjadi badai Kategori 2 saat bergerak menuju pantai timur Amerika Serikat. Namun Pusat Badai Nasional AS (NHC) mengatakan gelombang badai yang mengancam jiwa dan hujan deras masih diperkirakan menghantam daratan AS.

Dilaporkan Reuters, 13 September 2018, topan Florence terletak sekitar 520 kilometer timur-tenggara dari Myrtle Beach, South Carolina, dengan kecepatan angin maksimum 175 kilometer per jam. Badai bergerak menuju barat laut pada kecepatan 28 kilometer per jam.

Baca: Pendeta Ini Ajak Pengikutnya Berdoa Usir Topan Florence dari AS

Pusat Florence akan mendekati pantai Utara dan Carolina Selatan pada Kamis 13 September, kemudian bergerak di dekat pantai selatan North Carolina dan timur Carolina Selatan pada Kamis malam dan Jumat. Topan Florence bukan satu-satunya badai besar yang menghantam daratan Amerika Serikat. Dalam sejarahnya, tercatat AS berulang kali dihantam badai mematikan. Berikut sejumlah badai besar yang melanda daratan AS.

Advertising
Advertising

1. Badai Galveston

Warga menggunakan tali untuk menarik puing-puing rumah untuk mencari korban badai Galveston [Time]

Gelombang badai setinggi 4,5 meter membanjiri seluruh pulau Galveston, Texas, serta menghancurkan gedung-gedung dan menjebak banyak orang.

Tim penyelamat terlambat karena telat mendapat laporan bencana alam dan kurangnya peralatan yang tersedia untuk menangani puing-puing.

Dilansir dari Tucson News Now, Akibat topan ini hampir 20 persen populasi kota Galveston meninggal dunia, membuatnya menjadi badai paling mematikan yang pernah terjadi di AS.

Tidak banyak informasi yang tersedia tentang badai Galveston, tetapi para ahli percaya badai itu adalah badai kategori empat ketika melanda Galveston Island pada 8 September 1900, seperti dikutip dari BnD.com. Seluruh pulau Galveston banjir dengan kedalaman 2 hingga 4 meter.

Diperkirakan antara 6.000 hingga 12.000 orang meninggal dunia dan merugikan penduduk Galveston sekitar US$ 30 juta atau Rp 445 miliar. Sejarah lisan dari korban yang selamat dari badai ini dapat diperoleh di Perpustakaan Rosenberg Galveston.

<!--more-->

2. Badai New England

Kerusakan yang ditimbulkan badai New England pada 1938 di Jamestown [sos.ri.gov]

Badai yang melanda New England dijuluki "Long Island Express", adalah badai kategori tiga badai yang terjadi pada 21 September 1938 (badai tidak diberi nama hingga 1950-an, dan sebelumnya topan dinamai berdasarkan lokasi yang berdampak paling signifikan).

Dengan gelombang setinggi 12 meter dan kecepatan angin di atas 160 kilometer per jam, diperkirakan telah menghancurkan 9.000 rumah dan 700 orang meninggal.

Rumah pantai aktris Katharine Hepburn di Connecticut adalah salah satu rumah yang hancur dan hanyut ke laut, dan Hepburn membangunnya kembali pada 1939.

DIlaporkan dari BnD.com, kerusakan di beberapa negara bagian diperkirakan mencapai US$ 306 juta atau Rp 4,5 triliun. Setelah melewati New York, Rhode Island, Massachusetts dan Connecticut, badai akhirnya hilang di Kanada.

<!--more-->

3. Badai Camille

Garda Nasional Mississippi membantu dalam operasi pembersihan pasca-topan Camille di daerah Gulfport-Biloxi. (Foto oleh Mayor. Frank Hirons, Massachusetts Air National Guard / www.nationalguard.mil)

Badai topan Camille tiba di sepanjang pantai Mississippi pada 17 Agustus 1969, setelah menghantam Kuba dan Teluk Meksiko.

Badai ini menghancurkan alat pengukur angin di sepanjang pantai sehingga pengukuran yang tepat tidak diketahui, tetapi angin diperkirakan mencapai 321 kilometer per jam.

Gelombang badai mencapai 7,3 meter di sepanjang Pantai Teluk Mississippi, yang merupakan gelombang badai tertinggi yang pernah tercatat sebelum Katrina.

Badai ini terkenal karena terbentuk dan berkembang menjadi badai kategori kekuatan lima hanya dalam dua hari. Topan Camille menyebabkan kerusakan sekitar US$ 1,42 miliar atau Rp 21 triliun dan menewaskan 244 orang.

Ada cerita menarik terkait topan Camille, yakni berita palsu yang disebar oleh Walter Cronkite yang mengaku pergi ke Pass Christian, Mississippi, tak lama setelah badai dan melaporkan badai menghantam Richelieu Manor Apartments dan 23 yang sedang berpesta meninggal.

Menurut surat kabar The Times-Picayune, Cronkite berkata, "Ini adalah tempat di mana 23 orang tertawa di hadapan kematian. Dan di mana 23 orang meninggal". Namun orang yang selamat dari kompleks apartemen mengatakan bahwa berita tersebut bohong dan tidak pernah ada kejadian tersebut.

<!--more-->

4. Badai Katrina

Penjarah mengambil barang dagangan dari beberapa toko di pusat bisnis New Orleans pada 30 Agustus 2005, setelah badai topan Katrina menghantam area tersebut. [ERIC GAY / AP]

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, Topan Katrina adalah bencana alam paling mahal yang pernah terjadi di Amerika Serikat. Pada 29 Agustus 2005, topan Katrina melanda Louisiana, Mississippi dan Alabama dengan kecepatan angin diperkirakan mencapai 201 kilometer per jam dan tergolong sebagai badai kategori 3.

Kerusakan yang diderita di New Orleans tercatat yang paling parah. Diperkirakan 80 persen dari kota itu banjir. Sekitar 1.833 orang meninggal di daerah yang dilanda badai, sebagian besar di daerah New Orleans.

Baca: Topan Florence Mendekat, 1 Juta Warga AS Dievakuasi

Dilansir dari Belleville News-Democrat, topan Katrina menelan biaya US$ 96 miliar atau Rp 1.400 triliun, sementara Tucson News Now melaporkan kerugian yang lebih besar yakni US$ 125 miliar atau Rp 1.854 triliun. The Belleville News-Democrat melaporkan lebih dari 10.000 orang yang tinggal di jalur badai Katrina datang ke Illinois mencari tempat perlindungan dan sekitar 2.500 orang yang direlokasi tinggal di Illinois, Amerika Serikat.

Berita terkait

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

1 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

6 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

6 hari lalu

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

Pemerintah Kota Padang memperkuat fase Pra bencana guna meminimalisir kerusakan dan korban bencana.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

9 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.

Baca Selengkapnya

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

9 hari lalu

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.

Baca Selengkapnya

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

10 hari lalu

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

BNPB mencatat masih ada pekerjaan rumah pada pendataan masyarakat yang terkena dampak bencana erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

10 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Hari Ini Imbas Erupsi Gunung Ruang

13 hari lalu

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Hari Ini Imbas Erupsi Gunung Ruang

Penutupan Bandara Sam Ratulangi dilakukan dinamis sehingga ada kemungkinan diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

14 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

14 hari lalu

BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

Waspada curah hujan akan semakin tinggi di beberapa kota besar Indonesia, akibat siklon tropis. Ini peringatan dari BMKG.

Baca Selengkapnya