Jutaan Masyarakat Assam di India Kehilangan Kewarganegaraan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 2 Agustus 2018 07:04 WIB

Jutaan penduduk di negara bagian Assam, India, terancam kehilangan kewarganegaraan akibat kebijakan baru. Sumber: Reuters.

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari empat juta orang di wilayah timur laut India tak punya kewarganegaraan. Kondisi ini membuat mereka tak ubahnya seperti masyarakat kelompok minoritas Rohingnya di negara bagian Rakhine, Myanmar, yang dipaksa meninggalkan negara itu.

Dikutip dari Reuters pada Rabu, 1 Agustus 2018, ketakutan telah menyelimuti wilayah perbatasan negara bagian Assam ketika Sensus India mempublikasi daftar warga yang diakui oleh negara bagian Assam. Mereka yang tidak masuk dalam daftar itu adalah yang tidak mampu membuktikan orang tua mereka atau mereka sendiri datang ke Assam sebelum Maret 1971. Assam merupakan wilayah perbatasan India-Bangladesh dan didirikan pada Maret 1971.

Baca: 4 Juta Warga India Terancam Kehilangan Kewarganegaraan, Kenapa?

Wanita muslim mengantre untuk memeriksa apakah nama mereka termasuk Daftar Warga Nasional di Desa Bur Gaon, India, Senin, 30 Juli 2018. Sekitar empat juta orang di Negara Bagian Assam di India tak masuk ke daftar sensus sehingga terancam kehilangan status kewarganegaraannya. AP/Anupam Nath

Baca: Kewarganegaraan Kedua Jadi Tren Kaum Jetset, Ini 10 Pilihannya

Advertising
Advertising

Sebagian besar masyarakat negara bagian Assam adalah pemeluk Islam dan saat ini kesenjangan sosial dan ketegangan meningkat menyusul kampanye melawan imigran ilegal. Meenakshi Ganguly, Direktur Human Rights Watch wilayah Asia Selatan, mengatakan jutaan orang saat ini sudah berstatus tak punya kewarganegaraan.

"Ada kuburan alasan dan sasaran empuk bagi mereka yang tak punya dokumen layak. India tidak seharusnya menjadi Myanmar atau Amerika Serikat," kata Ganguly.

Sebelumnya, aparat keamanan di penjuru Assam telah ditambah menyusul tingginya kekhawatiran masyarakat bakal dikirim ke pusat-pusat penahanan atau deportasi. Kritikan pun deras karena tindakan ini dipandang sebagai langkah untuk mengincar kelompok minoritas di Assam, namun tuduhan ini dibantah oleh otoritas negara bagian setempat.

Kelompok HAM Avaaz menyatakan apa yang dialami masyarakat minoritas Assam sama dengan penghapusan hak-hak dan perlindungan masyarakat etnis minoritas Rohingnya di Myanmar. Saat ini ada ratusan ribu masyarakat Rohingya yang tak punya kewarganegaraan ketika dipaksa meninggalkan negara mereka pada 2017 dan sekarang menjadi pengungsi di Bangladesh.

Berita terkait

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

6 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

7 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

1 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

3 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

3 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

4 hari lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya