Diktator Mugabe Lengser, 70 Persen Rakyat Zimbabwe Mencoblos

Editor

Budi Riza

Selasa, 31 Juli 2018 12:44 WIB

Pemimpin oposisi Zimbabwe untuk Perubahan Demokrasi (MDC) Nelson Chamisa memberikan suara dalam pemilihan umum negara di Harare, Zimbabwe, 30 Juli 2018. REUTERS/Mike Hutchings

TEMPO.CO, Harare – Warga Zimbabwe mengikuti pelaksanaan pemilu pertama negara itu pada Senin, 30 Juli 2018 pasca jatuhnya bekas diktator Presiden Robert Mugabe.

Baca:

Militer Zimbabwe Dukung Massa Tuntut Robert Mugabe Mundur

Warga Zimbabwe Akhirnya Bebas Mentertawakan Eks Diktator Mugabe

Advertising
Advertising

Mugabe, yang berkuasa sejak 1980an, jatuh akibat kudeta tentara pada 2017 setelah memburuknya perekonomian negara. Ini berujung pada krisis politik antara Mugabe dan wakil Presiden, Emmerson Mnangagwa, yang diberhentikannya.

Komisi Pemilihan Umum Zimbabwe melansir sekitar 70 persen pemilik suara menggunakan hak pilihnya. Dalam pernyataan menjelang pemilu, Mugabe mengatakan dia tidak akan memilih partai Zanu-PF, yang dulu dipimpinnya.

“Saya tidak bisa memilih Zanu-PF. Saya tidak bisa memilih orang - orang yang telah membuat saya menjadi seperti ini,” kata Mugabe, 94 tahun, seperti dilansir CNN pada Senin, 30 Juli 2018.

Dalam jumpa pers di kebun di rumahnya, Mugabe melanjutkan,”Saya tidak bisa memilih orang-orang yang telah menyiksa saya. Saya tidak bisa.”

Robert Mugabe akhirnya mengundurkan diri setelah 37 tahun berkuasa di Zimbabwe, pada 21 November 2017. Pengumuman pengunduran diri Mugabe dikeluarkan saat sidang parlemen, menyusul kudeta pemerintah Zimbabwe yang dilakukan oleh militer sejak awal November 2017. Mantan wakil presiden Emmerson Mnangagwa akhirnya menggantikan posisi orang nomor satu di negara tersebut. AFP

Dia mencoblos di daerah Highfield, yang terletak di pinggiran ibu kota Harare. Sedangkan Mnangagwa, yang menjadi Presiden sementara menggantikan Mugabe, mencoblos di lokasi terpisah.

Pemilu ini menjadi pertaruhan bagi rakyat Zimbabwe untuk mengubah negara mereka dari berbasis 'orang kuat' menjadi berbasis sistem demokrasi.

Saat ini Zimbabwe mengalami hiperinflasi akibat mismanajemen pemerintah dan sanksi ekonomi dunia internasional. Pemerintah baru membutuhkan dukungan dunia internasioal untuk meminjamkan dana dan tenaga ahli untuk memperbaiki kondisi perekonomian.

“Pemilu ini, jika berlangsung bebas dan adil, akan memberikan kesempatan bagi Zimbabwe untuk membangun oposisi yang kuat di parlemen untuk pertama kalinya sejak 1987. Oposisi ini bahkan bisa menggantikan posisi partai Zanu-PF,” kata Heike Schmidt, seorang profesor bidang sejarah Afrika moderen di University of Reading di Inggris.

Schmidt mengaku melihat tindak kekerasan dan intimidasi tidak terlalu banyak mejelang pelaksanaan pencoblosan suara. “Sepertinya Presiden Mnangagwa percaya diri bakal memenangkan pemilu ini,” kata dia.

Menurut Mugabe, Zimbabwe belum menjadi negara bebas. Ini karena Mnangagwa, 75 tahun, Partai Zanu-PF dan kelompok tentara, masih menciptakan kondisi yang tidak bebas.

Baca:

Ini Kronologi Kudeta Mugabe oleh Militer Zimbabwe

Zimbabwe Gelar Pemilu Pertama Sejak Presiden Mugabe Jatuh

“Selama ini saya menangis agar kita kembali ke konstitusi, ke asas legalitas, kepada kebebasan rakyat kita. Mereka belum bebas,” kata Mugabe. “Ini terjadi sejak tank-tank bergerak di berbagai penjuru negeri dan terjadinya pengambil-alihan oleh tentara,” kata dia.

Mugabe juga mendesak pemerintah untuk menghormati istrinya Grace dan tidak mengganggunya. “Mungkin mereka berpikir dengan menyerangnya mereka bisa menyerang saya. Jangan ganggu istri saya,” kata dia.

Sebaliknya, Mnangagwa menggunakan intervensi Mugabe ini untuk menyerang pesaingnya Nelson Chamisa, 40 tahun, dari Partai Gerakan Perubahan Demokratik. Mnangagwa menyebut Chamisa dan Mugabe telah membuat kesepakatan. “Jadi kita tidak bisa percaya ini untuk membangun kembali negara kita,” kata Mnangagwa.

Berita terkait

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

2 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

4 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

5 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

7 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

10 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

10 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

11 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

11 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

15 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

17 hari lalu

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

Budi Arie Setiadi mengatakan Tim Cook mengapresiasi hasil pemilu presiden Indonesia atas terpilihnya Prabowo.

Baca Selengkapnya