Gadis Palestina Penampar Tentara Israel Dibebaskan

Minggu, 29 Juli 2018 16:00 WIB

Ahed Tamimi berada di ruang sidang militer di Penjara Ofer, dekat kota Ramallah, Tepi Barat, 15 Januari 2018. Ahed Tamimi digugat dengan 12 dakwaan yang meliputi penyerangan dan pelemparan batu ke tentara Israel. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Remaja Palestina berusia 17 tahun, Ahed Tamimi, dibebaskan setelah Israel menahannya selama delapan bulan karena menampar dan menendang tentara Israel. Ahed dan ibunya, Nariman Tamimi, disambut dengan spanduk, sorak-sorai dan bendera Palestina ketika mereka memasuki desa asal mereka, Nabi Saleh, di Tepi Barat.

Dilaporkan Associated Press, 29 Juli 2018, Ahed Tamimi ditangkap pada Desember tahun lalu setelah menampar dua tentara Israel di luar rumah keluarganya. Ibunya memfilmkan insiden itu dan mengunggahnya di Facebook dan membuat insiden seketika viral. Ahed Tamimi pun menjadi simbol perlawanan terhadap pendudukan Israel atas orang-orang Palestina.

Baca: Pertama Dalam Sejarah, Palestina Pimpin G77 di PBB

Ahed Tamimi memukul dua tentara bersenjata Israel setelah mengetahui bahwa pasukan Israel menembak sepupunya yang berusia 15 tahun. Tentara zionis menembak kepala sepupunyanya dari jarak dekat dengan peluru karet selama aksi protes.

Ahed Tamimi merupakan seorang aktivis remaja Palestina yang berumur 16 tahun, yang terkenal setelah video dirinya menampar dan juga menendang tentara Israel tersebar di media sosial. palsodarity.org

Advertising
Advertising

Israel menangkap Tamimi dan menganggapnya sebagai tindak pidana, mendakwa dia atas tuduhan penyerangan dan hasutan. Akhirnya dia dijatuhi 8 bulan penjara.

Penduduk Desa Nabi Saleh menyambut Tamimi di kediamannya pada Minggu 29 Juli dengan bendera Palestina yang dipasang di atap rumahnya.

"Perlawanan berlanjut sampai pendudukan dihapus. Semua tahanan perempuan sangat teguh. Saya salut kepada semua orang yang mendukung saya dan kasus saya," kata Tamimi usai dibebaskan.

Dari rumahnya, Ahed Tamimi langsung mengunjungi makam almarhum pemimpin Palestina, Yasser Arafat.

Ayahnya, Bassem Tamimi, mengatakan dia berharap Tamimi memimpin perjuangan melawan pendudukan Israel tetapi dia juga mempertimbangkan pilihan perguruan tinggi.

Sejak 2009, penduduk Nabi Salah telah melancarkan protes anti-pendudukan Israel yang sering berakhir dengan bentrokan lempar batu. Ahed Tamimi sering ikut dalam demonstrasi itu sejak usia muda.

Baca: Israel Hancurkan Saluran Pipa Air di Desa Palestina

Ahed Tamimi berusia 16 tahun ketika dia ditangkap, seperti dilansir Times of Israel. Dia berulang tahun ke-17 ketika ia berada di penjara Israel. Kasusnya menjadi sorotan dunia karena penahanan anak di bawah umur oleh Israel, yang banyak memancing kritik kelompok-kelompok hak asasi internasional. Dilaporkan sekitar 300 anak-anak Palestina di bawah umur saat ini ditahan Israel.

Berita terkait

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

7 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

8 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

10 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

10 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

11 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

11 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

11 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

13 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

13 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

13 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya