Bun Rany, Perempuan Kesayangan Hun Sen yang Peduli Kesehatan

Reporter

Tempo.co

Minggu, 29 Juli 2018 11:12 WIB

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, memberikan hak suaranya pada Pemilu Kamboja 2018, Minggu, 29 Juli 2018. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

TEMPO.CO, Jakarta - Tempat pemungutan suara 1697 di Provinsi Kandal, Kamboja, mendadak diselimuti ketegangan. Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, rupanya datang ke tempat pemungutan itu bersama istrinya, Bun Rany, dengan pengawalan ketat.

Seluruh pandangan mata tertuju pada Hun Sen, yang menyapa masyarakat dengan menebar senyuman, tanpa kata-kata. Bun Rany, 64 tahun, pun bersikap sama seperti suaminya. Bibirnya yang dipoles gincu merah tersenyum pada masyarakat dan media yang merubungnya.

Bun Rany berasal dari keluarga petani kaya keturunan Cina di Kamboja. Namun dia tumbuh saat Kamboja diselimuti perang sipil sehingga dia pun merasakan perjuang saat segala fasilitas umum di Kamboja serba terbatas.

Ketika Pangeran Sihanouk digulingkan dan kondisi Kamboja diselimuti ketegangan politik, Bun Rany diam-diam bergabung dengan kelompok Persatuan Nasional Kampuchea. Di lembaga ini, dia memilih untuk mendalami bidang kesehatan dan mengikuti pelatihan yang diberikan para dokter. Pelatihan selama enam bulan ini, membuat nasibnya berubah signifikan. Dia dipercaya untuk menjadi direktur rumah sakit khmer merah, dimana ditempat ini pula dia berjumpa, Hun Sen yang bergabung sebagai tentara khmer merah pada 1970.

Sebagian besar anak buah Hun Sen yang mengalami luka-luka dalam perang sipil di rawat di rumah sakit khmer merah, tempat Bun Rany bekerja. Setelah menjalani masa pacaran diam-diam, pada Maret 1974, Bun Rany menerima pinangan Hun Sen.

Advertising
Advertising

Baca: Oposisi Kamboja di Australia Tak Takut Ancaman Hun Sen

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, memberikan hak suaranya pada Pemilu Kamboja 2018, Minggu, 29 Juli 2018. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

Baca: Sebut Hun Sen Diktator, Warga Kamboja Protes di Jepang

Dikutip dari situs khmertimeskh.com pada Minggu, 29 Juli 2018, Bun Rany, dalam tugasnya sebagai ibu negara sangat peduli pada dunia kesehatan. Dia menyerukan kepada seluruh bidan agar memprioritaskan profesionalisme dan meningkatkan kemampuan. Pada 2015, Kamboja baru memiliki 5.412 bidan yang bertugas di 24 Provinsi di Kamboja.

Di Kamboja, Bun Rany juga tercatat sebagai Ketua Palang Merah Kamboja. Istri Hun Sen itu selalu menekankan pentingnya memperkuat sistem kesehatan dan sangat yakin Kamboja di bawah pemerintahan suaminya akan terus mendorong perkembangan sistem kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya bagi ibu, balita dan anak-anak diseluruh Kamboja.

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

2 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

7 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

8 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya