Uni Emirat Arab Siap Mengamankan Timur Tengah

Sabtu, 28 Juli 2018 19:00 WIB

Helikopter dan kendaraan militer UAE saat ikut serta dalam latihan militer di Al Ain, Uni Emirat Arab, 24 Februari 2018. REUTERS/Ahmed Jadallah

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab, UEA, menyatakan siap mengerahkan pasukan ke seluruh wilayah Timur Tengah karena tidak harus tergantung kepada sekutunya, termasuk Inggris dan Amerika Serikat.

Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Uni Emriat Arab, Anwar Gargash, kepada media seperti dikutip Arab News, Jumat 27 Juli 2018.

Baca: Militer Uni Emirat Arab Duduki Pulau Socotra Yaman

Angkatan Laut Qatar saat melakukan latihan bersama dengan militer AS di Teluk Arab, Qatar, 16 Juni 2017. Pada awal Juni lalu, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir kompak memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. REUTERS/Naseem Zeitoon

Uni Emirat Arab menaruh perhatian mengenai terjadinya ketegangan antara kekuatan Barat dengan Iran terkait dengan keamanan di Timur Tengah. "Kami siap mengambil alih keamanan di kawasan sekitar kami," kata Gargash dalam sebuah pidato di London, Inggris.

Advertising
Advertising

"Kami berharap tekanan Amerika Serikat terhadap Iran akan membawa kembali perundingan masalah nuklir, rudal balistik Iran dan keamanan regional," ucapnya.Helikopter Serang Apache tidak hanya digunakan oleh militer Amerika Serikat. Beberapa negara, seperti Inggris, Belanda, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Jepang, Korea Selatan, Israel dan Yunani, melengkapi militernya dengan Apache. Indonesia termasuk negara yang membeli Apache dan sedang menunggu kedatangan heli canggih ini. boeing.com

Uni Emirat Arab telah meningkatkan pengaruhnya dengan mengerahkan pasukan ke berbagai wilayah di Timur Tengah dan Afrika guna mendukung angkatan bersenjata negara setempat dan menyiapkan pangkalan militer.

Lihat foto: Intip Kekuatan Militer Uni Emirat Arab

"Negeri ini diyakini telah meningkatkan pengaruh militernya di Afrika dan Timur Tengah," Middle East Monitor melaporkan.

Saat ini, sekitar 5.000 pasukan Amerika Serikat, jet tempur dan drone bermarkas di Uni Emirat Arab. Sementara itu, Uni Emirat Arab bergabung dengan koalisi pimpinan Arab Saudi menggempur Houthi Yaman untuk memulihkan kekuasaan Presiden Rabbuh Mansur Hadi yang berkuasa sejak 2015.

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

4 hari lalu

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

Nikita Willy dan Indra Priawan menjelajahi kekayaan budaya Emirati hingga menjajal Edge Walk dalam kampanye baru pariwisata Dubai.

Baca Selengkapnya

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

5 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

5 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

6 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

8 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

9 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Liburan Murah ala Backpacker ke Dubai, Bisa?

10 hari lalu

Liburan Murah ala Backpacker ke Dubai, Bisa?

Dubai berinvestasi menyediakan fasilitas hotel bintang dua dan bintang tiga di berbagai lokasi di seluruh kota, juga tempat-tempat wisata terjangkau.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

10 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

12 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya