Bendungan Laos Jebol, Korban Kekurangan Makanan Hingga Peti Mati

Kamis, 26 Juli 2018 21:00 WIB

Warga menerobos banjir yang diakibatkan jebolnya bendungan pembangkit lisrik tenaga air (PLTA) di selatan Laos, 24 Juli 2018. Bendungan PLTA yang ambruk diharapkan mulai beroperasi pada 2019 dan dapat mengekspor 90 persen listrik ke Thailand. ATTAPEU TODAY/ via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Personel militer Laos masih mencari korban hilang Laos pada Kamis 26 Juli setelah tiga hari runtuhnya bendungan PLTA yang mengakibatkan banjir bandang ke desa-desa sekitar.

Dilaporkan Reuters, 26 Juli 2018, kantor Berita resmi Laos mengatakan bahwa 27 orang dikonfirmasi tewas dan 131 orang hilang setelah bendungan roboh pada Senin 23 Juli. Bendungan adalah bagian dari proyek hidroelektrik di provinsi Attapeu.

Baca: 27 Penambang Batu Giok Myanmar Diduga Tewas Tertimbun Tanah

Laporan sebelumnya menunjukkan jumlah korban tewas diperkirakan jauh lebih tinggi, dan pada Rabu Vientiane Times mengatakan lebih dari 3.000 orang menunggu untuk diselamatkan dari banjir, banyak pepohonan dan atap rumah-rumah terendam.

Warga berada di atap rumah saat banjir yang diakibatkan jebolnya bendungan pembangkit lisrik tenaga air (PLTA) di selatan Laos, 24 Juli 2018. Sebanyak 19 orang tewas dan lebih dari 6.600 orang kehilangan tempat tinggal akibat insiden ini. (Attapeu Today via AP)

Advertising
Advertising

Di desa Khokong, banjir disertai lumpur mengalir di sekitar rumah panggung yang masih berdiri dan hewan mati hanyut di air.

"Tujuh desa terkena, dua terdampak sangat buruk. Ada 200 rumah dan hanya sekitar 10 rumah yang tidak rusak," kata seorang pejabat medis.

"Kami mengambil satu tubuh hari ini. Saya menduga akan ada lebih banyak karena air turun dan jalan menjadi lebih mudah untuk diakses,” tambah petugas tersebut.

Seorang warga berada di atap rumah saat banjir yang diakibatkan jebolnya bendungan pembangkit lisrik tenaga air (PLTA) di selatan Laos, 24 Juli 2018. Tingginya level air yang mencapai atap bangunan di sekitar bangunan turut mempersulit proses evakuasi. (Attapeu Today via AP)

Dia mengatakan penduduk desa diperingatkan sekitar tiga sampai empat jam sebelum bendungan meletus, tetapi hanya sedikit yang mengindahkan peringatan itu.

Kantor Urusan Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan jalan dan jembatan rusak, sementara perahu dan helikopter adalah satu-satunya alat transportasi di daerah-daerah yang terkena dampak paling parah.

Sekolah-sekolah di daerah aman digunakan sebagai pusat penampungan pengungsi dan sekitar 1.300 keluarga membutuhkan tenda untuk berlindung.

Pengguna Twitter bernama Zeno dengan akun @Zeno7Inc mengunggah banjir bandang usai bendungan jebol.

Perdana Menteri Laos Thongloun Sisoulith, seperti dikutip New York Post, mengatakan bencana itu merupakan yang terburuk selama bertahun-tahun di laos, dengan lebih dari 6.000 orang mengungsi setelah bendungan PLTA roboh usai hujan lebat berhari-hari.

Phra Ajan Thanakorn, seorang biksu Buddha yang kembali dari Sanamxai, mengatakan dia telah mengirim makanan dan obat-obatan di empat truk yang datang dari Vientiane, ibukota sekitar 800 kilometer jauhnya.

Baca: PM Laos Sebut 131 Warga Desa Hilang Akibat Bendungan Jebol

"Situasinya benar-benar buruk. Semua upaya bantuan ada di Sanamxai. Ada relawan yang mendistribusikan makanan dan obat-obatan untuk orang yang selamat setiap hari di sana. Mereka masih kekurangan makanan, obat-obatan, dan peti mati," ujar Thanakorn.

Tim penyelamat dan bantuan dari seluruh Asia telah menuju ke Attapeu, sebuah provinsi pertanian Laos yang sebagian besar berbatasan dengan Vietnam di timur dan Kamboja di selatan.

Berita terkait

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

23 jam lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Pamer Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

2 hari lalu

Indonesia Pamer Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

Berbagai konsep dan realisasi infrastruktur energi hijau milik Pemerintah Indonesia bakal menampang di World Water Forum ke-10 di Bali.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

3 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Bendungan Meninting Ditargetkan Selesai Tahun Ini

4 hari lalu

Pembangunan Bendungan Meninting Ditargetkan Selesai Tahun Ini

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan Bendungan Meninting rampung tahun ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

5 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

7 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

29 hari lalu

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

Tim Tagana Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, kesulitan melakukan evakuasi korban bencana banjir yang menerjang enam desa tadi malam.

Baca Selengkapnya

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

31 hari lalu

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

32 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya