Kapal Perang Perusak AS Terbaru Rusak Selama Uji Coba

Rabu, 25 Juli 2018 21:00 WIB

USS Michael Monsoor melewati Fort Popham melaju menyusuri Sungai Kennebec saat menuju ke laut untuk uji coba, Senin, 4 Desember 2017, di Phippsburg, Maine. Kapal ini adalah yang kedua dalam kelas perusak Zumwalt. [AP Photo / Robert F. Bukaty]

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah teknis dilaporkan terjadi pada kapal perang perusak terbaru Amerika Serikat, kelas Zumwalt, selama pengujian awal.

Perusak kelas Zumwalt, USS Michael Monsoor terpaksa kembali ke galangan kapal setelah salah satu mesin turbin gas laut Rolls-Royce MT30 mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki selama uji coba awal, seperti diungkap Laksamana Muda William Galinis, yang mengatakan mesin kapal perang perlu diganti.

Baca: Cina Bangun Kapal Selam Tanpa Awak, Begini Keunggulannya

USS Zumwalt bersauh di dermaga di stasiun angkatan laut di Newport, R.I., Jumat, 9 September 2016. Kapal perang sepanjang 185 meter ini memiliki bentuk sudut untuk meminimalkan tanda tangan radar dan biaya lebih dari US$ 4,4 miliar atau Rp 6,3 triliun. Ini adalah perusak termahal yang dibangun untuk Angkatan Laut. [AP Photo / Michael Dwyer]

"Sayangnya, kerusakan terjadi saat uji coba perdananya, kami menemukan masalah dengan salah satu mesin turbin utama yang menggerakkan salah satu generator utama. Kami harus memperbaikinya," kata Laksamana Muda William Galinis, seperti dilansir dari Sputniknews, 25 Juli 2018.

Advertising
Advertising

Menurut NavalTechnology.com, biaya masing-masing mesin sekitar US$ 20 juta atau setara Rp 289 miliar.
Ini bukan satu-satunya kerusakan yang dialami oleh USS Michael Monsoor selama waktu operasional singkat. Kapal perang itu mengalami masalah dengan sistem kelistrikannya selama tes pada Desember 2017 dan dipaksa untuk kembali ke galangan kapal saat itu juga.

Proyek kapal perusak stealth kelas Zumwalt yang dilengkapi dengan peluru kendali menghadapi sejumlah masalah teknis, termasuk ketergantungannya pada amunisi yang sangat mahal.

Peluru kendali jarak jauh (LRLAP) [news.usni.org]

The Long Range Land Attack Projectile (LRLAP) yang dipasang pada kapal kelas Zumwalt, awalnya dirancang untuk dengan biaya US$ 50.000 atau Rp 722 juta untuk masing-masing peluru, menurut perkiraan awal pada tahun 2001.

Baca: Borong Teknologi Anti Kapal Selam, Warga Cina Ditangkap Amerika

Tetapi harga untuk setiap peluru membengkak menjadi US$ 800.000 atau Rp 11,5 miliar pada 2016. Dengan tingkat tembakan peluru yang mengesankan, kapal perang perusak kelas Zumwalt mampu menghabiskan 1/600 dari seluruh anggaran operasi Departemen Pertahanan Amerika Serikat hanya dalam waktu satu jam.

Berita terkait

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

11 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

14 hari lalu

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

TNI AL mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kakap-811 untuk mengevakuasi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

15 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

18 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

TNI AL Sediakan Kapal Perang untuk Arus Balik Gratis ke Jakarta

19 hari lalu

TNI AL Sediakan Kapal Perang untuk Arus Balik Gratis ke Jakarta

TNI AL menyediakan kapal perang KRI Banda Aceh-593 (KRI BAC-593) untuk arus balik.

Baca Selengkapnya

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

19 hari lalu

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

Mulai hari ini Sabtu, 13 April 2024, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melayani penyeberangan lintas Pelabuhan Panjang-Pelabihan Ciwandan.

Baca Selengkapnya

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

24 hari lalu

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

PT ASDP Indonesia Ferry mengatakan, tiket feri dari Pelabuhan Merak-Bakauheni untuk keberangkatan Selasa, 9 April 2024 telah terjual habis.

Baca Selengkapnya

Siagakan Kapal Perang di Pondok Dayung, TNI AL: Antisipasi Ancaman dan Kerawanan di Libur Lebaran

24 hari lalu

Siagakan Kapal Perang di Pondok Dayung, TNI AL: Antisipasi Ancaman dan Kerawanan di Libur Lebaran

TNI Angkatan Laut menyiagakan sejumlah kapal perang di Kompleks Satuan Koarmada I Pondok Dayung, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya