Ini Janji Kampanye Hun Sen pada Pemilu Kamboja

Reporter

Tempo.co

Selasa, 10 Juli 2018 15:15 WIB

Kamboja Tuduh Laos Langgar Perbatasan

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga pekan menjelang dilaksanakannya pemilu, partai-partai politik di Kamboja mulai berkampanye. Dalam pemilu yang akan diselenggarakan pada 29 Juli 2018, Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, kembali mencalonkan diri dan berjanji akan melakukan reformasi.

Dikutip dari situs voacambodia.com pada Selasa, 10 Juli 2018, kampanye mulai dilakukan meski tanpa kehadiran partai oposisi, Partai Penyelamat Nasional Kamboja atau CNRP karena telah dilarang oleh Makaham Agung Kamboja pada akhir 2017. Politisi dari partai oposisi juga tidak diperkenankan mencalonkan diri sebagai wakil rakyat dalam pemilu pemilu parlemen yang telah diselenggarakan pada 29 Juli 2018.

“Kita harus bersatu untuk secara tegas melindungi perdamaian, keamanan, stabilitas, keinginan rakyat dan bersumpah mengakhiri perpecahan politik di negara serta menggunakan pembangunan bagi kemakmuran Kamboja,” kata Perdana Menteri Hun Sen, di hadapan ribuan pendukungnya di Ibukota Phnom Penh, Kamboja, dalam kampanye Partai Rakyat Kamboja, sebuah partai berkuasa di negara itu.

Baca: 30 Tahun Berkuasa di Kamboja, Hun Sen Ingin Lanjut 10 Tahun Lagi

PM Kamboja, Hun Sen bereaksi atas pertanyaan jurnalis saat dia berjaalan dengan PM Australia Malcolm Turnbull di sela-sela KTT Asean--Australia, 16 Maret 2018. Reuters

Advertising
Advertising

Baca: Hun Sen ingin Kamboja Punya Satu Partai seperti Cina?

Dalam kampanyenya, Hun Sen mengatakan Kamboja akan menjadi sebuah negara dengan pemasukan tertinggi pada 2050. Dia pun mengumumkan akan melakukan reformasi pada bidang ekonomi, system demokrasi dan penegakan hukum serta kelonggaran pajak bagi para petani kecil. Bukan hanya itu, Hun Sen pun akan memberikan subsidi untuk ibu hamil yang berpendapatan rendah dan meningkatkan upah para pekerja di sektor swasta dan pegawai negeri sipil.

Hun Sen menegaskan, melalui Partai CPP, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur seperti jalan raya dan jaringan irigasi serta pada saat yang sama memperluas layanan keuangan-micro di daerah-daerah pelosok. Dia pun berjanji, akan menurunkan harga listrik.

Dalam pemilu 2018, pandangan masyarakat Kamboja terbelah, dimana tidak sedikit masyarakat yang bahkan tidak tahu kapan pemilu akan dilakukan dan ada pula kelompok masyarakat yang tidak antusias dengan cara pelaksanaan pemilu di bawah pemerintahan Hun Sen.

Berita terkait

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

12 jam lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

2 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

3 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

4 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

5 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

7 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

8 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

9 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

10 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya