Buku Harian Ungkap Albert Einstein Rasis ke Orang Cina

Sabtu, 16 Juni 2018 06:05 WIB

Ilmuwan fisika, Albert Einstein, dipercaya mengidap disleksia dan dikira sebagai siswa yang lambat belajar. Namun ia berhasil menciptakan teori relativitas dan mendapatkan Penghargaan Nobel Fisika. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Sikap rasis Albert Einstein terhadap orang-orang Cina terungkap setelah publikasi buku harian perjalanan yang ia simpan selama kunjungan ke Asia pada tahun 1920-an.

Jurnal pribadi Albert Einstein yang sebelumnya tak pernah terlihat itu, diterbitkan oleh Princeton University Press, yang mendokumentasikan perjalanan ilmuwan terkemukan dunia selama lima setengah bulan antara 1922 dan 1923 ke Cina, Singapura, Hong Kong, dan Jepang, serta Palestina dan Spanyol.

Baca: Albert Einstein Pernah Menulis Teori Hidup Bahagia, Apa Isinya?

Penerbit menggambarkan buku harian sebagai perincian pemikiran aneh, ringkas, dan sopan Einstein tentang sains, filsafat, seni dan politik, juga mengungkapkan stereotipe dari pertanyaan yang diajukan tentang sikapnya pada ras dan etnis.

Dalam satu kutipan, Einstein menggambarkan orang Cina sebagai "orang yang rajin, kotor, dan tumpul," kemudian menggambarkannya sebagai negara seperti kawanan aneh sering lebih mirip otomat daripada manusia.

"Akan sangat disayangkan jika orang-orang Cina ini menggantikan semua ras. Untuk orang-orang seperti kami, pikiran semata-mata tidak bisa dibilang suram," demikian tulis Einstein dalam jurnalnya, seperti dilansir Newsweek pada Kamis, 14 Juni 2018.

Baca: Ilmuwan Memindai Otak Albert Einstein, Hasilnya...

Advertising
Advertising

Dalam entri lain, Einstein menggambarkan bagaimana orang Cina tidak duduk di bangku saat makan tetapi jongkok. Hal itu menurutnya terlihat seperti yang orang Eropa lakukan ketika buang hajat di tengah hutan.

Buku, The Travel Diaries of Albert Einstein: The Far East, Palestine, and Spain, 1922–1923, diedit oleh Ze'ev Rosenkranz, editor senior dan asisten direktur Proyek Einstein Papers di California Institute of Technology.

Sebelum jurnal hariannya itu diungkap ke publik, sejak 1933 Albert Einstein digambarkan memiliki sikap rasis terhadap orang-orang Asia.

Albert Einstein menjadi warga negara Amerika pada 1940 setelah memutuskan tidak dapat kembali ke negara asalnya Jerman setelah munculnya partai Nazi dan Adolf Hitler. Ahli fisika pemenang Hadiah Nobel terkenal itu menggambarkan rasisme sebagai penyakit orang kulit putih selama pidato di Pennsylvania Lincoln University pada tahun 1946.

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

5 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

6 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya