Cina Raih Kemenangan Terbesar dari Pertemuan Kim Jong Un-Trump

Rabu, 13 Juni 2018 18:16 WIB

Presiden Cina, Xi Jinping berjabat tangan dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat sesi foto dalam pertemuan di Dalian, Cina, 8 Mei 2018. Ini merupakan kunjungan kedua Kim Jong Un ke Cina dalam tempo kurang dari 2 bulan. KCNA/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Cina disebut sebagai negara yang meraih kemenangan terbesar dari pertemuan puncak pemimpin Korea Utara, Kim Jong un dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di Singapura, 12 Juni 2018.

Cina sejak awal tidak menyukai kehadiran militer Amerika Serikat di Korea Selatan dan Jepang. Cina pulalah yang mendesak Washington menghentikan latihan perang di Semenanjung Korea yang diklaim Pyongyang sebagai provokasi untuk melakukan invasi ke negaranya.

Baca: Air China Pembawa Kim Jong Un Ternyata Pesawat PM Cina Li Keqiang

Sebagai balasan jika Amerika Serikat menghentikan latihan perang di Semenanjung Korea, Korea Utara akan menghentikan aktivitas uji coba senjata nuklirnya.

Cina juga sejak lama menginginkan pengurangan pasukan militer asing di wilayah Asia Timur Laut, untuk mengurangi jurang antara Washington dan sekutunya dan mitranya.

"Beijing sekarang di jalur tepat untuk meraih tujuan-tujuannya dengan mengeluarkan biaya sedikit," kata Ryan Hass, analis Kebijakan Cina untuk Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat di masa presiden Barack Obama, seperti dikutip dari The Korea Times, 13 Juni 2018.

Advertising
Advertising

Sebagai dukungan, Cina menyediakan pesawat terbangnya untuk membawa Kim Jong Un ke Singapura bertemu Donald Trump. Setelah pertemuan ini, Beijing akan secara bijak memainkan pengaruhnya terhadap Pyongyang setelah merasa tak lagi terisolasi setelah Trump memujinya sebagai pria yang sangat berbakat. Trump juga menjanjikan penghentian latihan militer bersama di Semenanjung Korea.

Presiden Donald Trump mengacungkan jempol kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, saat pertemuan bilateral di Capella, Pulau Sentosa, Singapura, 12 Juni 2018. AP

Baca: Pertemuan Trump - Kim Jong Un Sukses, Cina Siap Longgarkan Sanksi

Menurut Paul Haenle, mantan direktur Cina di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih di masa pemerintahan Obama dan George W. Bush, Cina akan sangat marah jika penundaan latihan militer akan mengarah pada pemulihan hubungan yang lebih luas antara Amerika Serikat dan Korea Utara.

Mengapa? Karena Cina yang bertempur melawan Amerika Serikat saat Perang Korea 1950-1953 menginginkan stabilitas, di mana kemerdekaan Korea Utara dijadikan sebagai penyanggah atas Korea Selatan dan ribuan tentara Amerika Serikat yang ditempatkan di Korea Selatan.

Beijing juga berharap dapat menyakinkan Seoul untuk mencabut sistem pertahanan rudal Amerika Serikat yang ditempatkan di negara itu karena Cina melihatnya sebagai ancaman atas keamanannya.

Cina, menurut Haenle, juga sangat sadar bahwa Pyongyang kemungkinan setelah pertemuan puncak ini berusaha menjaga jarak dengan Cina sehingga Cina tidak memiliki pengaruh seperti yang terjadi saat ini. Namun, ketergantungan Korea Utara dalam jangka panjang dan rasa percayanya pada Cina selama ini tidak mudah untuk dicederai.

Baca: Pertemuan Mulus, Trump Berterima Kasih pada Lima Pihak Ini

"Terbang ke Singapura untuk pertemuan puncak dengan Air China menunjukkan untuk hal yang lebih luas, kepercayaan Korea Utara pada Cina," kata Cheng Xiaohe, associate profesor di Sekolah Studi Internasional Universitas Renmin di Beijing.

Kim Jong Un terbang dengan menggunakan pesawat Air China Boing 747 menuju Singapura untuk menghadiri pertemuan puncak dengan Presiden Trump pada 12 Juni lalu.

Menurut Cheng, Pyongyang juga membutuhkan bantuan Cina jika ingin mendorong reformasi pasar seperti yang diperkenalkan oleh Bapak modernisasi Cina, Deng Xiaoping. Kim Jong Un pernah melontarkan keinginannya untuk mencontoh reformasi ekonomi ala Deng Xiaoping.

Cina pun sudah menyatakan keinginannya untuk mencabut sanksi terhadap Korea Utara sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB setelah pertemuan Kim Jong Un dan Presiden Trump di Singapura. Ini artinya, Beijing segera akan memberikan bantuan untuk melobi agar sanksi terhadap Pyongyang dihapus.

Namun menurut Kim Dong-gil, direktur Pusat Semenanjung Korea di Universitas Peking, Cina tidak akan melakukan langkah pencabutan sanksi tanpa persetujuan Amerika Serikat terlebih dahulu. Cina tak ingin merusak dialog yang terjadi antara Korea Utara dan Amerika Serikat.

Berita terkait

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

16 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

18 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

1 hari lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya