TEMPO Interaktif, Manila: Dua gubernur, termasuk seorang pastor terhormat, hari ini mengaku telah diberi segepok uang oleh ajudan Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo. Hal ini memicu tuduhan penyuapan dan Arroyo terancam dimakzulkan.Gubernur Ed Panlilio dan Jonjon Mendoza mengaku diberi masing-masing sebuah kantong kertas berisi uang 500 ribu peso atau sekitar Rp 100 juta oleh seorang pegawai istana.Media lokal melaporkan total 120 juta peso atau sekitar Rp 24 miliar dibagi-bagikan kepada 190 anggota parlemen dan 48 gubernur setelah Arroyo menggelar pertemuan dengan mereka di Istana Malacanang pada Kamis pekan lalu.Arroyo tak berkomentar atas tuduhan ini, tapi juru bicaranya, Ignacio Buyne, membantah tuduhan bahwa anggota parlemen disuap agar mereka tak mendukung rencana pemakzulan dalam perkara dugaan korupsi pada sebuah transaksi bisnis telekomunikasi."Komisi antikorupsi kepresidenan telah diperintahkan menyelidiki tuduhan penyuapan itu dan siapa yang bertanggung jawab atasnya," kata Buyne.Ed Panlilio adalah pastor yang menjadi tokoh terkemuka setelah mengalahkan sejumlah politikus pendukung Arroyo dalam pemilihan umum Mei lalu. Dia mengaku menerima uang itu dari Mendoza, yang mengaku diberi seorang pegawai sebagai dana proyek komunitas.Selama ini Arroyo telah lolos dari dua upaya pemakzulan, yakni dugaan kecurangan dalam pemilihan umum dan korupsi. Skandal terakhir adalah pembatalan transaksi telekomunikasi kontroversial dengan perusahaan Cina, ZTE Corp., yang diduga melibatkan jutaan dolar AS uang suap oleh para sejawat dekat Presiden. l AFP | AP | IWANK