Menlu Brasil, Aloysio Nunes Ferreira dan Melu RI, Retno L. P. Marsudi berjabat tangan usai pendandatanganan nota kesepakatan di Bogor, Jawa Barat, 11 Mei 2018. [Tempo/Eka Yudha]
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pertemuan perdana dengan Menteri Luar Negeri Brasil, Aloysio Nunes Ferreira, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyebut bahasa menjadi kendala dalam kerjasama ekonomi dua negara. Ditemui usai menandatangani nota kesepahaman dengan Menlu Brasil di Hotel Novotel, Bogor, Jawa Barat, Jumat 11 Mei 2018.
Menurut Menlu Retno Marsudi, salah satu kendala adalah bahasa yang digunakan Brasil dalam dokumen perdagangan dua negara.
Dalam pertemuan Menlu Retno dengan Nunes dibahas bagaimana mempermudah perdagangan misalnya, formulir-formulir impor dari Brasil hanya ada dalam bahasa Portugis. Semua dokumen perdagangan dan komunikasi menggunakan bahasa Portugis yang tentunya menyulitkan pengusaha Indonesia melakukan ekspansi pasar.
"Saya sampaikan agar formulir-formulir itu dapat diterjemahkan ke bahasa Inggris. Jadi selain bahasa Portugis ada versi bahasa Inggris," ujar Menlu Retno ditemui usai pertemuan.
Advertising
Advertising
Nantinya alih bahasa dokumen diharapkan membantu pengusaha Indonesia untuk melakukan ekspansi dagang di Brasil. Padahal tercatat total perdagangan Indonesia dan Brasil pada tahun 2017 sebesar US$ 3,18 miliar atau sekitar Rp 44 triliun.