Eks Sekjen PBB Minta Facebook Bentuk Timsus

Reporter

Tempo.co

Jumat, 4 Mei 2018 09:40 WIB

Kofi Annan. REUTERS/Khaled al-Hariri

TEMPO.CO, Jakarta - Facebook harus mempertimbangkan gagasan untuk membuat tim khusus atau timsus yang akan merespon dengan cepat ancaman-ancaman kekerasan sekte di beberapa negara risiko tinggi. Mantan Sekjen PBB, Kofi Annan, mengatakan Myanmar termasuk negara berisiko tinggi terhadap ancaman kekerasan sekte.

Baca: Berselisih, Pendiri dan CEO Whatsapp Mundur dari Facebook

Ilustrasi Penyebaran Hoax di Facebook. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Tanggapan itu disampaikan Annan saat ditanya oleh Kepala Produk Facebook, Chris Cox, soal apakah dia memiliki sebuah rekomendasi untuk Facebook untuk melindungi perusahaan itu dari pesta demokrasi suatu negara. Menurut Annan Facebook harus memperhatikan kondisi sosial, dimana orang-orang tampaknya memasukkan pesan-pesan berbahaya sehingga Facebook sebaiknya melakukan pemantauan bahasa dalam hal ini.

Baca: Salah Kelola Data 50 Juta Pengguna, Bos Facebook Akui Bersalah

Advertising
Advertising

“Facebook dapat membuat semacam tim respon cepat, yang bisa menanggapi situasi ini. Ketika Anda melihat pesan beracun ini mulai berkembang, maka tim ini akan mengevaluasi terkait masukan apa yang dapat mereka berikan kepada komisi pemilihan umum atau pihak-pihak terkait,” kata Annan, seperti dikutip dari Reuters.com pada Jumat 5 Mei 2018.

Data Facebook memperlihatkan ada lebih dari 7.500 karyawan Facebook yang mengevaluasi unggahan-unggahan sesuai panduan kepatuhan Facebook. Namun di sejumlah negara, Facebook mengakui tidak memiliki tim evaluasi unggahan. Sebelumnya pada April 2018, Facebook telah mengungkapkan pihaknya membutuhkan lebih banyak karyawan untuk bekerja di sektor publik di Myanmar.

Pada Maret 2018, para ahli HAM PBB melakukan investigasi dugaan terjadinya pembantaian di Myanmar dan Facebook telah ‘memainkan peran’ dalam menyebarkan ujaran kebencian di negara itu. Hampir 700.000 penduduk etnis minoritas Rohingya, Myanmar, melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh sejak meletupnya aksi pembantaian yang diduga dilakukan oleh militer Myanmar pada Agustus 2017 lalu.

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

3 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

8 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

10 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

10 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya