Ini Cara MILF Bantu Bebaskan Sandera WNI dari Abu Sayyaf

Reporter

Tempo.co

Kamis, 3 Mei 2018 19:31 WIB

Sejumlah anak buah kapal (ABK) WNI korban sandera militan Abu Sayyaf, berjabat tangan dengan perwakilan Pemerintah saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 1 Mei 2016. Sepuluh orang ABK yang hampir satu bulan ditawan akhirnya dibebaskan lewat jalan negosiasi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kasus pembebasan sandera warga negara Indonesia (WNI) dari tangan kelompok radikal Abu Sayyaf di Filipina melibatkan bantuan Moro Islamic Liberation Front (MILF). Murad Ebrahim, Ketua MILF, pada Kamis, 3 Mei 2018, mengkonfirmasi keterlibatan pihaknya dan melakukan sebuah strategi demi membebaskan para sandera Abu Sayyaf.

MILF adalah sebuah kelompok yang bercokol di Kepulauan Mindanau, Filipina selatan. Kelompok ini melakukan pemberontakan menuntut otonomi dari pemerintah pusat Filipina sebelum akhirnya pada 2014 membuat kesepakatan damai dengan pemerintah pusat Filipina.

“Presiden Filipina telah berbicara dengan Kementerian Luar Negeri Filipina tentang insiden penculikan warga negara asing ini. Kami pun berupaya membantu mencarikan jalan keluar atas insiden-insiden penculikan ini, dan upaya pembebasan ini akan terus berlanjut,” kata Ebrahim di Bogor, Jawa Barat.

Baca: Misteri 10 WNI Bebas Tanpa Uang, Filipina Ungkap Kecurigaan

Murad Ebrahim, Kepala Moro Islamic Liberation Front. Sumber: Istimewa

Advertising
Advertising

Dia menceritakan, saat turun membantu pembebasan sandera, pihaknya mencari tahu dalang pelaku penculikan. Segera setelah diketahui, MILF melakukan pendekatan dan pembicaraan sangat ketat dengan anggota keluarga penculik untuk ikut membantu menekan para penculik agar membebaskan para sandera.

“Saya tahu masih ada tiga WNI yang disandera oleh Abu Sayyaf sejak 2017. Sejauh yang saya ketahui, mereka masih berkeras meminta uang tebusan. Sekarang kami sedang berupaya melakukan komunikasi dengan keluarga para penculik dan menekan mereka untuk membebaskan para sandera ini. Tidak ada keuntungan bagi masyarakat kami menculik orang-orang ini,” ujar Ebrahim.

Baca: Kesaksian Sandera Soal Aktivitas Kelompok Abu Sayyaf

Meski kasus-kasus penculikan terhadap warga negara asing telah menjadi teror bagi turis, Ebrahim meyakinkan wilayah daratan Mindanau, Filipina selatan, aman. Kehadiran MILF di wilayah itu sangat kuat. Hanya, dia mengakui pulau-pulau kecil di sekitar Kepulauan Mindanau, Filipina, masih terjadi sejumlah permasalahan. Sebab, kata dia, sulit mengontrol keamanan di pulau-pulau kecil itu.

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

13 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

3 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

3 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

3 hari lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

3 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

4 hari lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya