Kedai Kopi di Thailand Tawarkan Sensasi Kematian, Minat?

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Yon Yoseph

Rabu, 11 April 2018 18:00 WIB

Kid Mai Death Cafe di Thailand

TEMPO.CO, Jakarta - Kedai kopi di Thailand hadir dengan tema unik guna memberikan sensasi berbeda bagi pelanggannya yang ingin merenungi tentang arti hidupnya.

Setelah meneguk secangkir kopi, pelanggan di Kid Mai Death Cafe dianjurkan untuk berbaring selama beberapa menit di dalam peti mati untuk merenungi apa yang telah ia lakukan dalam hidup.

Baca: Riset: Minum 3 Cangkir Kopi per Hari Kurangi Risiko Kematian

Pemilik kedai atau kafe kopi itu berharap dengan cara itu, para pelanggan bisa menjalani hidup yang lebih baik setelahnya. Tema yang terinspirasi dari ajaran Budha.

Untuk lebih menciptakan suasana alam kematian di kafe itu, sang pemilik mendesain ruangan dengan unsur alam kegelapan, termasuk warna yang didominasi hitam serta furnitur seperti tengkorak dan kerangka manusia di beberapa sudutnya. Bahkan pada daftar menu kedai itu, sajiannya diberi nama Minuman Kematian dan Menyakitkan.

Dan, sajian utama dari kafe yang diberi nama Kid Mai Death Cafe atau yang berarti Pandangan Baru adalah peti mati putih di aula utamanya. Peti mati itu diletakkan di ruang terbuka dengan suasana seperti pada upacara pemakaman di kuburan umum.

Baca: Unik, Begini Cara Tokoh Dunia Menikmati Kopi

Advertising
Advertising

Namun tidak diwajibkan bagi setiap pelangggan untuk mencoba masuk ke peti itu. Bagi yang bersedia akan diberikan diskon khusus untuk menu yang dipesan.

"Saya merasa seperti berada dalam sebuah pemakaman," kata Duanghatai Boonmoh, 28 tahun, sambil tertawa saat menenggak secangkir coklat panas yang disebut Death Smoothie.

Dia dan pelanggan lainnya yang penasaran, bergantian masuk ke kotak kayu sebelum teman-teman mereka menyegel tutupnya.

"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah, bagaimana jika tidak ada yang membukanya?" Kata Duanghatai setelah muncul dari peti mati.

Baca: Kopi Ternyata Bermanfaat untuk Tanaman, Ketahui Caranya Berikut

Seorang profesor dan peneliti sosial, Veeranut Rojanaprapa menganggap kafe sebagai cara untuk mengajar orang-orang Thailand, yang sekitar 90 persen di antaranya merupakan penganut Budha, tentang manfaat kesadaran kematian.

"Kami menemukan bahwa memiliki kesadaran akan kematian mengurangi keserakahan dan kemarahan," jelas Veeranut, seperti dilansir Channel News Asia pada 11 April 2018.

Dia percaya konsep Budha yang dihadirkan di kedai kopi di Thailand ini, yang berakar pada gagasan ketidakkekalan dan tidak mementingkan diri sendiri, adalah kunci untuk membersihkan masyarakat Thailand dari masalah kronis seperti kekerasan dan korupsi. Pengalaman peti juga merupakan cara untuk mendorong anak muda yang kecanduan teknologi untuk melangkah mundur dan menilai kembali kehidupan pribadi mereka.

Berita terkait

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

5 jam lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

2 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

2 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

3 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

4 hari lalu

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

6 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

6 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

7 hari lalu

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.

Baca Selengkapnya