CEO Hotel Antariksa Aurora Mencuit Calon Pelanggan

Editor

Budi Riza

Senin, 9 April 2018 14:17 WIB

Startup teknologi luar angkasa AS Orion Span telah meluncurkan Aurora Station. Kredit: Orion Span /CNET

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri dan CEO Orion Span mencuit ulang akun Arturas Kerelis, yang merupakan seorang produser film dan televisi dan ikut mengantri untuk bisa menikmati Hotel Antariksa Stasiun Aurora.

Cuitan di akun @frankbunger itu menampilkan foto screen shoot transaksi Kerelis membeli layanan untuk menginap di hotel angkasa pertama, yang tarif termurahnya dibanderol US$9,5 juta atau sekitar Rp131 miliar untuk 12 hari.

Baca: Hotel Antariksa Mewah Ini Akan Menyambut Tamu pada 2022

Advertising
Advertising

“Terima kasih semua untuk harapan dan dukungannya,” kata Bunger, Jumat, 6 April 2018.

Hotel berbentuk modular ini bakal mengapung pada ketinggian 322 kilometer dan bisa menampung empat orang tamu sekaligus.

Baca: Viral, Foto Pulau Jawa dan Bali Ini Diambil dari Antariksa

“Kami meluncurkan hotel murah namun mewah pertama ke luar angkasa,” Bunger saat mengumumkan rencana itu di acara Space 2.0 Summit di San Jose, California, Kamis, 5 April 2018 seperti dilansir CNET.

Pendiri dan CEO Orion Span, Frank Bunger, bakal meluncurkan hotel antariksa pertama Stasiun Aurora pada 2022. Twitter @frankbunger

Pembangunan di Stasiun Aurora akan dimulai tahun depan di Houston walaupun tidak menggunakan fasilitas NASA di sana karena ini adalah usaha komersil.

Hotel ini pada dasarnya akan menjadi sebuah silinder yang cocok dipasangkan ke roket dan dapat menampung empat tamu sekaligus, ditambah dua anggota awak yang juga kebetulan mantan astronot.

Setidaknya satu orang astronot akan memiliki pengetahuan ruang obat. Stasiun Aurora akan menyelesaikan orbit setiap 90 menit, yang berarti para tamu akan melihat siang dan malam di Bumi ratusan kali selama menginap. Mereka dapat mengunggah gambar ke akun Instagram mereka melalui internet nirkabel berkecepatan tinggi. Para tamu hotel juga dapat menikmati pengalaman virtual reality di holodek atau hanya mengapung di suite mereka.

"Estetika yang kami inginkan adalah kelapangan," kata Bunger. "Kapan pun Anda berada di pesawat angkasa jenis apa pun, ada kecenderungan alami untuk menjadi kacau dengan sistem atau kontrol. Kita akan mencari yang benar-benar bersih dan modern."

Menurut Bunger lewat blognya Orionspan.com, era Antariksa ini mulai ramai sejak akhir 1970. Saat itu, Amerika Serikat meluncurkan sejumlah misi ke antariksa seperti misi Mercury, Gemini dan Apollo. “Sebuah era kerja sama internasional muncul,” kata dia.

Berita terkait

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

27 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

50 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Rachel Vennya Melihat Keindahan Aurora di Kutub Utara

1 Maret 2024

Perjalanan Rachel Vennya Melihat Keindahan Aurora di Kutub Utara

Aurora borealis hanya terlihat di Kutub Utara saat tengah malam, perlu perjalanan panjang dan melelahkan.

Baca Selengkapnya

Waktu Terbaik Traveling ke Norwegia Melihat Aurora

8 Januari 2024

Waktu Terbaik Traveling ke Norwegia Melihat Aurora

Sebelum melakukan perjalanan ke Norwegia, pikirkan baik-baik jenis aktivitas yang ingin dilakukan

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Islandia, Tidak Ada Nyamuk hingga Negara Demokrasi Tertua

9 Desember 2023

5 Keunikan Islandia, Tidak Ada Nyamuk hingga Negara Demokrasi Tertua

Mengapa tak ada nyamuk di Islandia? Berikut beberapa fakta unik tentang negara Pulau Es ini. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Roket SpaceX Ciptakan Lubang Bercahaya Terang di Langit

30 November 2023

Roket SpaceX Ciptakan Lubang Bercahaya Terang di Langit

Roket SpaceX telah membentuk lubang di bagian atas atmosfer.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya