Lewat Iklan, Zuckerberg Minta Maaf ke Pengguna Facebook

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Senin, 26 Maret 2018 09:31 WIB

Mark Zuckerberg kerap memakai warna kaus abu-abu dalam setiap acara apapun. (Wikipedia Commons)

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, memasang iklan satu halaman penuh di beberapa surat kabar Inggris dan Amerika Serikat. Zuckerberg meminta maaf atas "pelanggaran kepercayaan" terhadap para pengguna terkait terungkapnya skandal Cambridge Analytica.

Seperti dilansir media The Verge, iklan permintaan maaf itu muncul di media The England Observer, The Sunday Times, Mail on Sunday, Sunday Mirror, Sunday Express, dan Sunday Telegraph. Iklan ini juga muncul di surat kabar terkenal Amerika seperti The New York Times, Washington Post, dan Wall Street Journal, yang diterbitkan pada Minggu, 25 Maret 2018.

Baca: Data 50 Juta Akun Facebook Bocor, Zuckerberg Minta Maaf

Advertising
Advertising

"Anda mungkin pernah mendengar tentang aplikasi kuis yang dibangun oleh peneliti universitas, yang membocorkan data Facebook jutaan orang pada tahun 2014," demikian bunyi iklan yang ditandatangani oleh Zuckerberg, yang merujuk pada perusahaan konsultasi politik Cambridge Analytica, yang dituduh memanfaatkan data Facebook untuk pemenangan Donald Trump sebagai kandidat Presiden pemilu AS 2016. Saat itu, Trump melawan Hillary Clinton.

Baca: Skandal Facebook, Ini 5 Pemain Kunci di Cambridge Analytic

"Ini adalah pelanggaran kepercayaan, dan saya menyesal kami tidak mengupayakan secara lebih maksimal pada saat itu. Kami sekarang mengambil langkah-langkah untuk memastikan ini tidak terjadi lagi," kata Zuckerberg.

Baca: Begini Cambridge Analytica Manfaatkan Data Facebook

Christopher Wylie, 28 tahun, pengungkap skandal pencurian puluhan juta data pemilik akun di Facebook untuk kepentingan politik dan militer. [CHANNEL 4 NEWS /YOU TUBE ]

Iklan itu, yang menampilkan teks hitam pada latar belakang putih dengan logo Facebook, berisi pernyataan perusahaan media sosial itu sekarang membatasi aplikasi untuk mendapatkan data ketika pengguna masuk. Iklan itu juga menyatakan manajemen menyelidiki setiap aplikasi yang memiliki akses ke sejumlah besar data untuk memperbaiki masalah.

Menurut iklan itu, manajemen Facebook juga akan mengingatkan pengguna mengenai aplikasi mana yang telah diberikan akses. Ini untuk memberikan opsi kepada pengguna untuk mematikan aplikasi yang tidak diinginkan.

"Saya berjanji untuk melakukan yang lebih baik untuk Anda," kata Zuckerberg, yang mendapat kecaman keras atas skandal itu, seperti dilansir CNN pada 25 Maret 2018.

Iklan itu muncul ketika Facebook mengumumkan pada minggu lalu bahwa manajemen menangguhkan akun Cambridge Analytica karena adanya kekhawatiran konsultan politik itu melanggar kebijakan situs media sosial. Ini mengikuti laporan dari The New York Times dan surat kabar The Observer bahwa Cambridge Analytica diduga memanen informasi pribadi lebih dari 50 juta pengguna.

Cambridge Analytica, yang bekerja untuk kampanye kepresidenan Donald Trump, dituduh menggunakan data itu dalam strategi pemenangan Trump pada pemilihan AS 2016.

Manajemen Cambridge Analytica berulang kali membantah perusahaan menggunakan data Facebook dalam pekerjaan yang dilakukannya untuk kampanye Trump. Perusahaan juga mengatakan menghapus data ketika Facebook mengingatkan mereka pada tahun 2015 bahwa itu tidak digunakan dengan benar.

Facebook mengatakan data itu dikumpulkan dengan benar beberapa tahun yang lalu oleh profesor psikologi Aleksandr Kogan, yang mengatakan dia menggunakannya untuk tujuan akademis.

Namun kemudian informasi itu kemudian dipindahkan ke pihak ketiga, termasuk Cambridge Analytica. Transfer big data itu melanggar kebijakan Facebook pimpinan Zuckerberg.

Berita terkait

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

10 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

17 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

29 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

32 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

36 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

36 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

37 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

39 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

50 hari lalu

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

WhatsApp meluncurkan paket stiker terbarunya di Indonesia berkaitan dengan bulan Ramadan. Begini cara downlioad stiker WhatsApp edisi Ramdan.

Baca Selengkapnya

Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

50 hari lalu

Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

Jurnalis foto terkenal Palestina asal Gaza, Motaz Azaiza, memposting di akun X-nya bahwa dia telah dilarang di Facebook.

Baca Selengkapnya