Teror Bom Berantai di Austin AS, Dalang Masih Berkeliaran

Rabu, 21 Maret 2018 18:05 WIB

Teror Bom Berantai Cemaskan Warga Austin, Amerika Serikat

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Austin, Texas, masih memburu dalang teror bom berantai paling mematikan di Amerika Serikat dalam beberapa dekade.

Sejauh ini, lima alat peledak buatan sendiri yang dipasang dalam bentuk paket kiriman dan kawat jebakan di trotoar telah diledakkan di Austin dan dekat San Antonio bulan ini, menewaskan dua orang, melukai lima orang. Pada Selasa pagi, 20 Maret 2018, bom keenam meledak di depot FedEx dekat bandara Austin, melukai seorang pekerja wanita. Bom berisi paku dan potongan logam itu meledak sebelum sempat dikirim ke alamat tujuan.

Baca: Bom Paku Meledak di Depot FedEx Texas Amerika

Enam bom yang meneror Austin sejak 2 Maret 2018 telah meningkatkan kecemasan penduduk dan peneliti di ibukota Texas tersebut.

Bom di dekat bandara itu meledak setelah bom lain mengguncang Austin, melukai dua pemuda pada Minggu malam, 19 Maret 2018 waktu AS.

Ledakan itu terjadi beberapa jam setelah Kepala Polisi Austin, Brian Manley mendesak tersangka pelaku yang terlibat dalam serangkaian pemboman untuk menyerahkan diri.

Advertising
Advertising

Dia menegaskan ledakan pada Minggu malam itu dipicu oleh tripwire yang canggih. Tripwire atau kawat transparan jebakan itu, dipasangi alat peledak yang ditempatkan di dekat pagar pada Minggu malam sekitar pukul jam 20.32 waktu setempat.

Pada konferensi pers Selasa, 20 Maret 2018 waktu AS, Manley mengatakan pengeboman terjadi ketika kedua korban tak sengaja menginjak atau menendang tripwire saat berjalan di trotoar di lingkungan Travis Country di wilayah barat daya Austin. Lokasi bom ini jauh dari lokasi tiga pengeboman sebelumnya.

Baca: Pelaku Teror di Gereja di Texas Tewas Diduga Ditembak Warga

Manley mengatakan para korban, usia 22 dan 23 tahun, berada dalam kondisi stabil di rumah sakit dengan cedera serius. Pihak berwenang tidak merilis nama-nama korban.

"Berdasarkan peninjauan awal, kami telah melihat kesamaan dalam perangkat yang meledak tadi malam dan tiga lainnya yang diledakkan awal bulan ini yang menewaskan dua orang dan melukai dua lainnya," kata Manley.

Seperti dilansir ABC News pada 21 Maret 2018, Manley menggambarkan serangan itu sebagai karya seorang pengebom berantai.

Pasca ledakan polisi menyisir area kejadian, namun tidak ditemukan perangkat lain yang dipasang. Meskipun begitu, kawasan tersebut akan tetap disterilkan sampai pukul 2 siang waktu lokal.

Manley mengatakan, penggunaan tripwire untuk meledakkan perangkat berbeda dari bom paket yang digunakan dalam serangan lain yang terjadi pada 2 Maret dan 12 Maret 2018, dan memberi isyarat bahwa siapa pun yang bertanggung jawab memiliki pengetahuan yang canggih soal bom.

Fred Milanowski, agen yang bertanggung jawab atas kantor Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak di Austin, mengatakan bahwa aspek mengerikan menggunakan tripwire adalah bahwa hal itu bisa menerpa siapa pun, termasuk anak-anak di daerah pemukiman. Dia mengatakan kawat itu bisa berupa filamen atau tali pancing yang sulit dikenali.

Baca: Pelaku Teror di Texas Eks Tentara Angkatan Udara Amerika

Christopher Combs, agen FBI yang bertanggung jawab di Austin, memohon kepada siapa saja yang memiliki informasi apapun tentang pengebom yang dicurigai untuk menghubungi petugas penegak hukum guna membahas motif di balik serangan tersebut.

"Kami butuhkan ini untuk menghentikannya," kata Combs.

Wali kota Austin, Steve Adler mengatakan penyelidik tidak akan beristirahat sampai orang-orang di belakang serangan dibawa ke pengadilan.

Para korban pengeboman sebelumnya termasuk Draylen Mason, 17, musisi orkestra dan pemenang esai terkenal, dan Anthony Stephan House, seorang ayah berusia 39 tahun.

Pihak berwenang telah meningkatkan hadiah atas informasi yang mengarah pada penangkapan pelaku menjadi US $ 115.000 atau setara Rp 1, 5 miliar.

Sejak ledakan terjadi, Manley mengatakan Departemen Kepolisian Austin telah menerima 735 laporan tentang paket mencurigakan, dan penyelidik telah mencatat 236 wawancara, dan memeriksa 435 orang yang dicurigai sebagai pelaku. Namun polisi belum menemukan titik terang.

Petugas awalnya menduga rangkaian teror bom terkait kemungkinan kejahatan kebencian, tetapi mengingat korban berasal dari berbagai ras dan dari berbagai bagian kota motif itu kemudian dihapus penegak hukum.

ABC NEWS|INDEPENDENT|NEW YORK TIMES

Berita terkait

Dua Kali Polisi Terbitkan SP3 Kasus Teror Bom pada Jurnalis Victor Mambor di Jayapura Papua

48 hari lalu

Dua Kali Polisi Terbitkan SP3 Kasus Teror Bom pada Jurnalis Victor Mambor di Jayapura Papua

Selain SP3 pada 1 Maret 2024, polisi disebut menerbitkan SP3 kasus teror bom terhadap Victor Mambor secara diam-diam pada 12 Mei 2023.

Baca Selengkapnya

Arteria Dahlan Terancam Gagal ke Senayan, Deretan Kontroversi yang Pernah Menyeret Namanya

54 hari lalu

Arteria Dahlan Terancam Gagal ke Senayan, Deretan Kontroversi yang Pernah Menyeret Namanya

Arteria Dahlan terancam gagal masuk ke Senayan. Namanya pernah terseret sejumlah peristiwa kontroversial.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali Jawa Tengah, Ini Profil Densus 88 Antiteror

29 Januari 2024

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali Jawa Tengah, Ini Profil Densus 88 Antiteror

Simak sejarah dan profil Densus 88 yang khusus menangani kasus terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Puluhan Kotak Amal Disita dari Terduga Teroris di Boyolali, Sumber Dana Aksi Teror Bom

4 Agustus 2023

Puluhan Kotak Amal Disita dari Terduga Teroris di Boyolali, Sumber Dana Aksi Teror Bom

Densus 88 menyita sejumlah barang bukti kotak amal menyusul penangkapan lima terduga teroris kasus teror bom bunuh diri Mapolsek Astanaanyar

Baca Selengkapnya

Profil Ted Kaczynski, Teroris Jenius Amerika yang Antiteknologi

14 Juni 2023

Profil Ted Kaczynski, Teroris Jenius Amerika yang Antiteknologi

Ted Kaczynski meninggal pada 10 Juni 2023 di usia 81 tahun. Berikut profil sang jenius yang antiteknologi ini.

Baca Selengkapnya

Profil Densus 88, Berikut Operasi-operasi Antiteror yang Terkenal

15 April 2023

Profil Densus 88, Berikut Operasi-operasi Antiteror yang Terkenal

Densus 88 merupakan satuan khusus Polri untuk penanggulangan teroris di Indonesia. Berikut operas-operasi antiteror yang terkenal.

Baca Selengkapnya

Dilantik Jokowi Jadi Kepala BNPT, Rycko Amelza Dahniel Paparkan Strategi Cegah Terorisme

3 April 2023

Dilantik Jokowi Jadi Kepala BNPT, Rycko Amelza Dahniel Paparkan Strategi Cegah Terorisme

Jokowi melantik Komisaris Jenderal Rycko Amelza Dahniel sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Istana Negara

Baca Selengkapnya

Kasus Teror Bom Rumah Jurnalis Senior Papua Victor Mambor, Polresta Jayapura Lakukan Olah TKP

25 Januari 2023

Kasus Teror Bom Rumah Jurnalis Senior Papua Victor Mambor, Polresta Jayapura Lakukan Olah TKP

Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif teror bom terhadap jurnalis senior Papua Victor Mambor.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Teror Bom di Dekat Rumah Jurnalis Papua Victor Mambor

24 Januari 2023

Polisi Selidiki Teror Bom di Dekat Rumah Jurnalis Papua Victor Mambor

Kepolisian Resor Jayapura menyelidiki peristiwa pelemparan bom di dekat rumah jurnalis senior Papua Victor Mambor

Baca Selengkapnya

Rumah Victor Mambor Diteror Bom, AJI Jayapura Minta Jurnalis Papua Tak Gentar Suarakan Kebenaran

23 Januari 2023

Rumah Victor Mambor Diteror Bom, AJI Jayapura Minta Jurnalis Papua Tak Gentar Suarakan Kebenaran

Jurnalis senior Victor Mambor melaporkan peristiwa teror ledakan di samping rumahnya ke Polresta Jayapura, Papua. Polisi tengah menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya