Warga Mau Coblos Pilpres, Polisi Ukraina Blokir Kedubes Rusia

Editor

Budi Riza

Senin, 19 Maret 2018 09:45 WIB

Polisi Ukraina dan kelompok nasionalis setempat memblokir kantor Kedubes Rusia di ibu kota Kiev sehingga warga Rusia di sana tidak bisa mencoblos pada pilpres 2018. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksanaan pemilihan Presiden Rusia 2018 berjalan lancar meski salah satu tempat pemungutan suara di luar negeri mengalami masalah yaitu di Ukraina.


Media Russia Today melansir ini terjadi setelah polisi dan kelompok nasional radikal di Ukraina memblokir pintu masuk ke kedutaan besar Rusia di Kiev dengan memasang balok kayu. Pemblokiran ini juga terjadi di kantor diplomatik Rusia lainnya di Ukraina, yang menjadi tempat pemungutan suara.

Baca: Diproyeksikan Dapat 75 Persen Suara, Putin: Terima Kasih

Anggota klub renang musim dingin "Polar Bear" memasukkan kertas suara dalam pemilihan presiden Rusia di kota Barnaul, Rusia, 18 Maret 2018. REUTERS/Andrei Kasprishin
Media asal Rusia ini menuding Kementerian Dalam Negeri Ukraina berada dibelakang pemblokiran itu. Pemerintah Rusia mengecam aksi ini sebagai pelanggaran terang-terangan atas hukum internasional.

Advertising
Advertising


"Sekelompok radikal di Kiev membawa spanduk anti-Rusia dan patung kecil Vladimir Putin sambil menyanyikan lagu nasional yang disiarkan lewat pengeras suara," begitu dilansir media Russia Today, Ahad, 18 Maret 2018.
Sekelompok orang juga membawa toilet mobile di Kota Odessa di Ukraina sambil menempeli stiker itu sebagai tempat pencoblosan suara. Meski ada polisi di sekitar lokasi, para pengunjuk rasa bisa melakukan aksinya secara leluasa.

Baca: Rusia Gelar Pemilihan Presiden, Vladimir Putin Dipastikan Menang

Kampanye Putin
Komisioner Hak Asasi Manusia Rusia, Tatiana Moskalkova, mengatakan pemblokiran warga Rusia sehingga tidak bisa mencoblos merupakan pelanggaran berat atas hukum internasional. "Akses warga Rusia untuk mengikuti pilpres Rusia di Ukraina diblokir secara penuh," kata Tatiana dalam pernyataannya. Tatiana mengatakan organisasinya akan membawa masalah ini ke PBB, dan Dewan Eropa.


Media CNBC melansir, pemerintah Ukraina memblokir akses ke kantor kedubes Rusia dan kantor misi diplomatik lainnya sebagai bentuk protes atas aneksasi Rusia terhadap Crimea, yang sampai saat ini belum diakui dunia internasional.


Selain itu, media CNBC dengan mengutip AP melansir adanya pemaksaan kepada warga untuk mencoblos. Ini untuk menunjukkan bahwa Rusia merupakan negara demokrasi yang kuat. Peristiwa ini diduga terjadi di daerah Gorny Shchit dan kawasan pegunungan Ural.


"Orang-orang datang berbondong-bondong," kata seorang pengamat Krivonogov. Para pemilik suara lalu berfoto di sekitar lokasi pencoblosan seakan-akan sebagai bukti bahwa mereka telah mencoblos. Seorang dokter di rumah sakit mengatakan mereka diwajibkan melapor ke atasan mereka dengan tenggat paling lambat pukul dua siang. Menurut CNBC, jumlah kehadiran pemilih Rusia kali ini melebihi 60 persen, yang menunjukkan jumlah kehadiran lebih sedikit dibandingkan 2000, 2004 dan 20012.

Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

17 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

5 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

6 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

6 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya