Rusia Minta Akses Investigasi Insiden Racun Eks Intel di Inggris

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Jumat, 16 Maret 2018 08:48 WIB

Menteri Luar Negeri Russia Sergey Lavrov. (AP Photo/Ivan Sekretarev)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia meminta akses untuk menginvestigasi insiden racun eks agen intelijennya di Inggris serta berjanji bakal membalas jika terkena sanksi.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Rusia tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan Inggris mengenai bagaimana mantan mata-mata dan putrinya diracun hingga diberi sampel bahan kimia yang digunakan.

Baca: Novichok, Racun Bikin Eks Agen Rahasia Rusia Sekarat

Advertising
Advertising

"Rusia tidak akan menanggapi ultimatum London sampai menerima sampel zat kimia itu," kata Lavrov, seperti dilansir Reuters pada 13 Maret 2018.

Namun Lavrov menambahkan pemerintah Inggris menolak memberikan akses ke material dan sampel yang berkaitan dengan kasus itu, yang dianggapnya sebagai pelanggaran terhadap Konvensi Senjata Kimia.

Baca: Lagi, Warga Rusia Musuh Putin Ditemukan Tewas di Inggris

Manten intelijen Rusia dan Inggris, Sergei Skripal sekarat terkena zat tak dikenal di Inggris [Independent.co.uk/AP]

"Moskow bersedia bekerja sama dengan penyelidikan itu namun menyarankan agar Inggris lebih baik mematuhi kewajiban internasionalnya sebelum mengajukan ultimatum," tambah Lavrov.

Pernyataan itu dibuat untuk menanggapi Perdana Menteri Theresa May, yang memberi Rusia waktu sampai akhir Selasa untuk menjelaskan bagaimana Novichok, racun saraf yang dikembangkan militer Uni Soviet, telah digunakan di Inggris.

Dikutip dari media Independent pada 13 Maret 2018, May mengancam jika tidak maka serangan itu akan ditafsirkan sebagai tindakan agresi militer.

Seperti dilansir Reuters, Inggris akhirnya mengusir 23 orang diplomat Rusia, yang dianggap melakukan aktivitas mata-mata dengan kedok status diplomatik di Inggris.

Lavrov lebih lanjut menegaskan Rusia tidak terlibat dalam serangan racun saraf itu dan mengancam setiap tindakan hukuman terhadap Rusia akan menimbulkan respons.

Laporan 9News.au pada 14 Maret 2018 menyebutkan bahwa Rusia juga telah memanggil duta besar Inggris untuk Moskow guna memprotes tuduhan bahwa pihaknya memerintahkan serangan racun saraf pekan lalu di Salisbury.

Asisten Komisaris Kepolisian Metropolitan, Mark Rowley bersama dengan Chief Medical Officer Sally Davies, memberi pernyataan pers mengenai Sergei Skripal dan putrinya Yulia yang diracuni di pusat Salisbury, Inggris, 7 Maret 2018. REUTERS/Henry Nicholls

Laurie Bristow, duta besar Inggris, dipanggil untuk mendengarkan pernyataan Rusia tidak akan mematuhi permintaan Theresa May tersebut.

Di antara tindakan lain, Moskow siap untuk melarang semua media Inggris jika London mencabut hak Russia Today, yang didanai negara untuk disiarkan di Inggris.

"Tidak ada satu pun media Inggris yang akan bekerja di negara kita jika mereka menutup Rusia Today," kata Maria Zakharova, juru bicara kementerian luar negeri Rusia.

Skripal dan putrinya pingsan di sebuah pusat perbelanjaan di Salisbury hampir sepekan lalu setelah terpapar racun yang merusak saraf. Dia dan putrinya segera dilarikan ke rumah sakit dan hingga kini masih dalam kondisi kritis.

Skripal dijatuhi hukuman karena telah menyerahkan rahasia-rahasia Rusia ke intelejen Inggris selama rentang waktu 1995 dan 2004. Namun dia mendapatkan pengampunan dan diasingkan ke Inggris dalam sebuah pertukaran mata-mata pada 2010. Putrinya tinggal di Rusia tapi sering menghabiskan waktu lama di Inggris. Keduanya masih dalam kondisi kritis di rumah sakit Salisbury.

Pengumpulan bukti-bukti ilmiah mengenai serangan ini bisa menjadi langkah awal bagi pemerintah Inggris untuk secara resmi menuding Rusia mencoba membunuh Skripal di teritorial Inggris.

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

2 hari lalu

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

DJ ternama, Alan Walker menghebohkan publik lantaran membagikan nomor telepon Indonesia menjelang konser di Jakarta. Lantas, siapakah Alan Walker?

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

3 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

4 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya