Trump Dukung Klaim Inggris Soal Racun Eks Intel Rusia

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Rabu, 14 Maret 2018 09:01 WIB

Presiden AS Donald Trump bertepuk tangan di depan Wakil Presiden AS Mike Pence (kiri) dan Ketua DPR AS Rep Paul Ryan di Capitol Hill di Washington, AS, 30 Januari 2018. REUTERS

TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mendukung temuan Inggris yang mengklaim Rusia kemungkinan besar bertanggung jawab atas serangan racun yang menyebabkan mantan agen ganda Rusia dan putrinya mengalami koma di bangku taman di sebuah mal di Inggris pada pekan lalu.

"Kedengarannya seperti Rusia, berdasarkan semua bukti yang penyidik Inggris miliki. Saya pasti akan menganggap temuan itu sebagai fakta," kata Trump, seperti dilansir CNN pada 13 Maret 2018.

Baca: Agen Rahasia Rusia Diracun, Inggris Kirim Pasukan ke Salisbury

Advertising
Advertising

Sergei Skripal, 66, dan putrinya, Yulia, 33 pingsan di sebuah pusat perbelanjaan di Salisbury hampir sepekan lalu setelah terpapar racun yang merusak saraf. Dia dan putrinya segera dilarikan ke rumah sakit.

Trump juga mengatakan bahwa dia akan berbicara dengan Perdana Menteri Inggris, Theresa May, soal insiden itu.

Baca: TV Rusia Beritakan Kasus Eks Intelijen Diracun di Inggris

PM Inggris Theresa May dan Presiden AS Donald Trump. REUTERS

Seperti diberitakan, saat berbicara di parlemen Inggris, House of Commons, May mengatakan tidak mengumumkan tindakan pembalasan dengan mengatakan dia akan memberi Rusia kesempatan untuk menanggapi temuan pemerintahnya ini.

Theresa May juga mengatakan akan kembali ke parlemen pada Rabu dengan rencana untuk tindakan spesifik. Seperti dilansir Reuters, May menegaskan Rusia terlibat langsung dalam serangan melawan Inggris atau kehilangan kendali atas racun saraf yang dikembangkannya.

Ilmuwan Inggris menyimpulkan zat kimia yang digunakan untuk meracun mantan intelijen Rusia, Sergei Skripal dan putrinya Yulia, dibuat di Rusia.

Sejumlah ujicoba telah dilakukan para ahli dari Laboratorium Kimia Porton , Kementerian Pertahanan Inggris, pada Minggu kemarin. Peneliti menemukan tanpa keraguan racun itu digunakan dalam upaya pembunuhan pada 4 Maret lalu terhadap Skripal dan putrinya.

Sedangkan pemerintah Rusia telah beberapa kali membantah terlibat dalam kasus ini. Seperti dilansir Reuters, juru bicara Kremlin, kepresidenan Rusia, DmitryPeskov, mengatakan banyak pernyataan yang menuduh keterlibatan Rusia. Dia meminta obyektivitas soal. "Semua laporan ini harus sesuai kenyataan," kata Peskov.

Manten intelijen Rusia dan Inggris, Sergei Skripal sekarat terkena zat tak dikenal di Inggris [Independent.co.uk/AP]

Secara terpisah, beberapa sumber di pemerintah Inggris mengatakan polisi dan pejabat bidang keamanan telah mengumpulkan bukti-bukti yang cukup untuk mengkaitkan pemerintah Rusia dalam serangan pada Skripal ini.

Racun yang digunakan untuk menyerang Skripal adalah Novichok, racun saraf yang dikembangkan Rusia pada tahun 1987 di State Union Scientific Research Institute untuk Kimia Organik dan Teknologi.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson, juga mendukung kesimpulan pemerintah Inggris, dengan mengatakan racun itu jelas berasal dari Rusia.

Trump dan Tillerson bukan satu-satunya figur asing yang bisa memberi dukungan kepada Inggris. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Menteri Luar Negeri Jerman, Sigmar Gabriel, telah mengutuk serangan itu. Sementara Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan Inggris adalah "sekutu yang sangat berharga" dan insiden itu "menjadi perhatian besar" NATO.

Federica Mogherini, perwakilan tinggi Uni Eropa untuk urusan luar negeri, menggambarkan serangan itu sebagai kejutan dan mengatakan Uni Eropa berdiri "bersama Inggris dalam mengejar keadilan."

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

24 menit lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

2 jam lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

6 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

9 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya