Hun Sen: Kamboja Berkomitmen Pada Kebijakan Satu Cina

Selasa, 27 Februari 2018 13:45 WIB

Kamboja Tuduh Laos Langgar Perbatasan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua hari setelah kemenangan partai pimpinannya dalam pemilu legislatif 25 Februari 2018, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menegaskan kembali komitmennya pada kebijakan satu Cina. Namun saat yang sama, Hun Sen mendesak para investor dari Taiwan untuk mempertimbangkan Kamboja sebagai tempat mereka memperluas bisnis dan investasi.

“Perekonomian kami kuat karena politik kami stabil dan adanya partisipasi para investor di negara ini. Pemerintah Kamboja tidak mendiskriminasi investor dari mana pun, termasuk dari Taiwan. Jadi, saya mendorong mereka untuk datang ke Kamboja. Pemerintah Kamboja hanya mengakui kebijakan satu Cina,” kata Hun Sen, seperti dilansir dari khmertimeskh.com, Selasa, 27 Februari 2018.

Baca: Partai Hun Sen Sapu Bersih Pemilu, Ini Seruan Oposisi Kamboja

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. AP Photo

Di bawah kebijakan satu Cina, Taiwan dan wilayah utama daratan Cina berada dalam satu negara, yakni Cina. Namun sudah menjadi rahasia umum, Beijing menyebut Taiwan sebagai provinsi pembangkang, yang berupaya melepaskan diri dari Cina.

Advertising
Advertising

Menurut Kementerian Ekonomi, Keuangan dan Dewan Pengembangan Kamboja, Cina adalah investor dan negara pendonor terbesar Kamboja. Terhitung sejak 1994 sampai 2016, total investasi Cina di Kamboja sebesar US$. 15 miliar. Pada 2016 saja, Beijing bahkan mengucurkan dana investasi di negara itu sampai US$.1.05 miliar.

Baca: Hun Sen Berangus Oposisi, Jerman Hentikan Visa Khusus

Sementara itu, Kheav Se, pendiri Canadia Bank dan CEO sebuah perusahaan pengembang perumahan rakyat, Overseas Cambodia Investment Corporation, mengatakan Asosiasi Khmer-Cina di Kamboja, telah dibentuk untuk berkontribusi pada kemajuan Kamboja, diantaranya meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menciptakan lapangan kerja. Asosiasi yang telah memiliki 18 anggota dewan permanen dan 50 anggota biasa ini, secara khusus berkontribusi pada peningkatan sektor pertanian dan bisnis agro-industri.

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

4 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

5 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

22 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

34 hari lalu

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

45 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

45 hari lalu

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

50 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

51 hari lalu

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

Identitas sosok yang sedang tersenyum ini menjadi perdebatan sejak penemuan kembali Bayon di Angkor Wat pada abad ke-19.

Baca Selengkapnya

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

25 Februari 2024

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

Partai berkuasa di Kamboja mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan Senat, membuka peluang bagi mantan Perdana Menteri Hun Sen kembali ke politik

Baca Selengkapnya

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

4 Februari 2024

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

Pasar ekstrem di dunia menawarkan pengalaman berbelanja yang di luar dugaan bagi para pengunjungnya.

Baca Selengkapnya