Sekjen PBB Guterres Bakal Gulirkan Perlucutan Senjata Global?

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Jumat, 9 Februari 2018 17:47 WIB

Dalam pidato tahun baru 2018, Kim Jong-un mengklaim bahwa senjata nuklir Korea Utara sudah siap. Dia menyatakan tombol peluncuran nuklir selalu berada dalam jangkauannya. Sebagai tanggapan atas klaim tersebut, Presiden Amerika Serikat Donald Trump membalasnya dengan menyatakan bahwa senjata nuklir negaranya jauh lebih besar dan kuat.

TEMPO.CO, Jenewa -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, akan meluncurkan program besar perlucutan senjata dunia dari mulai perlucutan senjata nuklir, perang siber hingga senjata ringan.


Guterres, yang pernah menjadi Perdana Menteri Portugal ini, berencana untuk menghentikan perlombaan senjata nuklir. Dia menginginkan negara-negara besar kembali ke meja perundingan setelah dua dekade mengalami kebuntuan.

Malala Yousafzai menghadiri upacara dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres setelah dipilih sebagai utusan perdamaian PBB di New York, 10 April 2017. REUTERS/Stephanie Keith

Advertising
Advertising

Baca: Bertemu Komisaris HAM PBB, Jokowi Bahas Rohingya dan LGBT


"Guterres ingin mengakhiri kebekuan yang disebabkan negara-negara tertentu dalam pembicaraan mengenai perang siber dan robot dengan cara melibatkan sektor swasta," kata seorang ahli berbasis di Jenewa yang enggan diungkap identitasnya kepada Reuters, Rabu, 7 Februari 2018.

Baca: PBB: 45 Sekolah Palestina Dimusnahkan Israel


Guterres juga ingin para pemimpin negara besar untuk memulai pembicaraan mengenai penggunaan bahan peledak di kawasan penduduk dan membatasi akses ke senjata konvensional, yang menjadi penyebab terbesar pembunuhan di planet Bumi.


Dengan meningkatnya ketegangan dunia terkait perlombaan nuklir baru antara Amerika Serikat, Rusia, Cina, Korea Utara dan Iran, Guterres bisa berada dalam posisi yang unik untuk mendorong dimulainya negosiasi untuk perlucutan senjata nuklir.

Ini sesuai dengan mandat PBB 2009 dari Dewan Keamanan PBB untuk menciptakan kondisi dunia tanpa senjata nuklir.


Menurut ahli di Kebijakan Keamanan di Jenewa Center, Marc Finaud, kepada Reuters,"Jika Guterres pintar maka dia dapat menggunakan mandat itu untuk bertanya: Baik, apa yang sudah kamu lakukan sepuluh tahun terakhir?"

RS-24 Yars adalah rudal balistik generasi kelima. Rudal ini diperkirakan membawa tiga hingga enam kepala nuklir independen atau multiple independently targetable reentry vehicle (MIRV), masing-masing berkekuatan 150-250 kiloton. Setiap MIRV dapat mencari target berbeda. Sputnik/Vadim Savitskii


Ditanya soal ini, seorang pejabat AS, yang juga enggan diungkap identitasnya, mengatakan perlucutan senjata nuklir merupakan tujuan aspirasi. Dan ini sulit diwujudkan dalam waktu dekat.


"Kami tidak meyakini bahwa ini adalah saatnya untuk sebuah inisiatif besar, terutama di area senjata nuklir," kata pejabat ini. Dia menambahkan Guterres juga harus berhati-hati dalam menangani teknologi baru otonom atau senjata robot pembunuh.


"Saya khawatir Sekjen mencoba mengobati gejalanya tapi tidak penyebabnya yaitu mengapa negara-negara maju mempersenjatai diri dan memperbarui senjatanya," kata pejabat ini.


Seperti diberitakan baru-baru ini, Amerika mempublikasikan Kajian Postur Nuklir untuk meningkatkan daya cegah dan memastikan empat negara Rusia, Cina, Korea Utara dan Iran tidak bisa menyerang AS.


Guterres dikabarkan bakal menunjuk Kepala Perlucutan Senjata PBB, Izumi Nakamitsu, untuk memulai dialog antarnegara ditengah menguatkan perseteruan AS dan Rusia.


"Jalan menuju perdamaian lewat perlucutan senjata tidak menunggu situasi yang tepat untuk muncul, sementara negara-negara terus menambah stok senjata dan meningkatkan bujet tahunannya," kata Nakamitsu dari PBB pada pidatonya Oktober lalu. "Kita tidak boleh menutup diri dari berpikir besar."

PBB

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

3 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

3 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

3 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

5 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

6 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya