Putra Mahkota Saudi Mohammed Bakal Kunjungi Inggris, Perancis, AS

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Sabtu, 3 Februari 2018 17:12 WIB

Putra Mahkota Pangeran Mohammed bi Salman, ketua Komisi Antikorupsi, telah menahan sedikitnya 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan bekas menteri, karena diduga melakukan korupsi. AP/Pavel Golovkin, pool

TEMPO.CO, Riyadh- Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, 32 tahun, bakal menggelar kunjungan kenegaraan ke tiga negara besar yaitu Inggris, Perancis dan Amerika Serikat.

MBS, begitu dia biasa disapa, bakal mengunjungi London dan Paris pada bulan ini. Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, baru saja berkunjung ke Riyadh, ibu kota Saudi, pada pekan lalu.

Baca: Arab Saudi Kejar Pengemplang Utang Rp 295 Triliun

Advertising
Advertising

“Inggris bersemangat untuk mendukung Visi 2030 MBS, yang ingin mengubah Saudi menjadi ekonomi berbasis market dan tidak bergantung pada minyak,” begitu dilansir media Guardian, Jumat, 2 Februari 2018 waktu setempat.

Baca: Inggris Minta Dewan HAM PBB Keluarkan Arab Saudi, Alasannya...

London berkepentingan untuk menjadi lokasi pencatatan saham perusahaan minyak terbesar Dunia Saudi Aramco, yang dikabarkan bernilai Rp26,8 ribu triliun (sekitar US$2 triliun). London bersaing dengan bursa Wall Street di Amerika.

“Hubungan Inggris dan Saudi bersejarah. Ini sudah berlangsung seratus tahun. Ini merupakan hubungan kemitraan yang luar biasa berdasarkan pandangan yang sama mengenai dunia dalam banyak cara,” kata Johnson kepada stasiun televisi Al Arabiya milik Saudi pada pekan lalu.

Ini bakal menjadi kunjungan pertama Mohammed ke negara sahabat setelah dia menggelar gerakan anti-korupsi pada 4 November 2017, yang menangkap sekitar 200 pejabat, bekas pejabat, pangeran dan konglomerat dan menahannya di Hotel Ritz Carlton.

Pemerintah Saudi dikabarkan berhasil menyelamatkan harta negara sekitar Rp1419 triliun dari para tahanan, yang menandatangani penyerahan aset berupa uang hingga saham kepada kerajaan.

Pertemuan ini juga akan membahas beberapa hal sensitif seperti keterlibatan Saudi dalam perang di Yaman, reformasi sosial seperti pemberdayaan perempuan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap warga negara yang kritis.

MBS juga bakal mengunjungi Amerika pada Maret nanti seperti dilansir media Al-Monitor. Rencananya, MBS bakal mengunjungi beberapa kota seperti Washinton, Boston, San Fransisco, New York, dan Houston. “Ini untuk menunjukkan bahwa Riyadh sekarang terbukan untuk bisnis setelah Mohammed menangkapi sekitar 40 orang bangsawan Kerajaan Saudi dalam operasi anti-korupsi pada tahun lalu,” begitu dilansir media Al-Monitor.

Mohammed, yang juga merangkap sebagai Menteri Pertahanan, memiliki hubungan dekat dengan Jared Kushner, yang merupakan menantu Presiden AS, Donald Trump. “Ini merupakan roadshow Saudi,” kat Andrew Bowen, ilmuwan di American Enterprise Institute. “Saya pikir mereka merasa hubungan Saudi – AS butuh berkembang dari sekadar hubungan dengan Washington saja.”

Berita terkait

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

10 Januari 2024

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

Arab Saudi mulai 16 Desember 2023, memberlakukan hukum perdata tertulis pertama untuk meningkatkan investasi, namun investor tetap berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

7 Desember 2023

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

Rencana MbS ke Rusia batal, sehingga Putin tiba-tiba yang terbang ke Saudi untuk menemui pemimpin negara eksportir minyak terbesar dunia tersebut

Baca Selengkapnya

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

29 September 2023

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

29 September 2023

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka

Baca Selengkapnya

Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

21 September 2023

Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

Cagar Alam Uruq Bani Ma'arid di Arab Saudi masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

15 September 2023

Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

Arab Saudi mengundang delegasi Houthi ke Riyadh untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata permanen di Yaman

Baca Selengkapnya

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

7 Agustus 2023

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

Seorang wanita Saudi membuktikan pepatah lama "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" dengan kembali ke sekolah - pada usia 110 tahun.

Baca Selengkapnya

Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

8 April 2023

Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Delegasi Saudi-Oman berencana melakukan perjalanan ke Sanaa berunding dengan Houthi untuk perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

27 Maret 2023

Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

Arab Saudi bersama Yordania, Kuwait, dan Qatar mengutuk pembakaran Al-Quran dan bendera Turki pada Jumat oleh kelompok Patrioterne Gar Live di Denmark

Baca Selengkapnya

Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

21 Maret 2023

Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

Saudi membebaskan seorang warga negara AS yang dipenjara selama 19 tahun karena mengunggah kritik terhadap Kerajaan di Twitter.

Baca Selengkapnya