Di Davos, Macron--Merkel Kecam Proteksionisme, yang Diusung Trump
Kamis, 25 Januari 2018 13:21 WIB
TEMPO.CO, Davos -- Presiden Perancis, Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman, Angela Merkel, menyuarakan dukungan atas globalisasi dan kerja sama multilateral sebagai solusi dari tren proteksionisme dan polarisasi, yang disuarakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Macron mengatakan globalisasi menghadapi krisis besar saat ini. Kerja sama kolektif global dibutuhkan menyelamatkannya. Sedangkan Merkel membela mekanisme multikulturalisme dalam mengatasi masalah dunia, bukan proteksionisme dan isolasionisme.
Baca: Buku Biografi Istri Presiden Perancis Macron Sebut Buku Erotis?
"Mari kita tidak bersikap naif. Globalisasi sedang mengalami krisis besar dan tantangan ini harus dilawan secara kolektif oleh semua negara dan masyarakat untuk mencari dan menerapkan solusi global," kata Macron dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, 24 Januari 2018.
Baca: Tandingi Diplomasi Panda, Macron Kenalkan Diplomasi Kuda
Macron saat ini, seperti dilansir media CNBC, sebagai pemimpin Eropa paling kuat meski baru terpilih sebagai Presiden delapan bulan lalu. Ini karena Kanselir Jerman, Angela Merkel, baru saja menjalani pemilu dan belum berhasil membentuk pemerintahan koalisi. Sedangkan Perdana Menteri Inggris, Theresa May, masih berkutat dengan isu Brexit dan dampaknya bagi perekonomian negaranya.
"Saya datang ke sini (Davos) untuk menyerukan ajakan untuk bertindak. Perancis terkena dampak perubahan struktural dan hubungannya dengan globalisasi ini," kata dia.
Seruan mendukung globalisasi dan menolak proteksionisme juga disuarakan Perdana Menteri India, Narendra Modi, yang berpidato pada pembukaan forum ini pada Selasa, 23 Januari 2018. Proteksionisme muncul dalam bentuk hambatan tarif dan non-tarif.
Trump rencananya akan datang pada penutupan forum ini pada Jumat, 26 Januari 2018. Dia baru saja mengenakan tarif terhadap produk impor panel surya dan mesin cuci. Trump juga telah menarik diri dari kerja sama Trans Pacific Partnership. AS juga menyatakan diri keluar dari Kesepakatan Paris mengenai kerja sama globa untuk menangani perubahan iklim.
Para pemimpin ini, meski tidak menyebut nama secara terbuka, mengkritik kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang mengusung slogan "Amerika Pertama" sebagai pola kerja sama yang dibangun. Mereka menilai pola ini cenderung proteksionisme dan menutup diri (isolasionisme) dari kerja sama perdagangan global dan panggung dunia.
Dalam pidatonya, Merkel mengatakan,"Terus terang, saya mewakili negara sebagai kanselir dan ada masalah-masalah. Polarisasi terkadang terjadi di negara kami juga, yang belum pernah terjadi selama berpuluh tahun."
Merkel menegaskan Jerman mengajak semua negara berkontribusi memecahkan masalah dunia secara bersama. "Kami berpikir dengan menutup diri dan mengisolasi diri tidak akan membawa kita ke masa depan yang cerah. Proteksionisme bukanlah jawaban yang tepat," kata Merkel.
Merkel juga menunjukkan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa dibentuk sebagai format kerja sama multilateral untuk mengatasi dua perang dunia, yang sempat terjadi pada abad 20. Penyelesaian krisis keuangan global pada 2008 dan 2009 juga dilakukan lewat mekanisme kerja sama multilateral. Macron mendukung kerja sama global untuk meningkatkan perekonomian dunia.