Jaksa Agung Saudi Tahan 11 Pangeran di Penjara Keamanan Maksimum

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Minggu, 7 Januari 2018 14:27 WIB

Sheikh Saud Al Mojeb, jaksa agung Saudi. suchtv.pk

TEMPO.CO, Riyadh - Jaksa Agung Kerajaan Arab Saudi mengkonfirmasi penahanan sebelas pangeran yang memprotes Kerajaan karena diminta membayar tagihan rekening listrik dan air minum selama mereka tinggal di sejumlah istana milik negara.

Mereka akan menjalani persidangan karena dianggap telah mengganggu ketertiban publik dengan berunjuk rasa di depan Qasr al-Hokm, sebuah situs bersejarah di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.

Baca:Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Kunjungi Prancis

Jaksa Agung Saudi, Saud al-Mojeb, mengatakan para pangeran itu juga meminta kompensasi atas hukuman mati kepada salah satu pangeran, yang dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan dan dieksekusi pada 2016.

Advertising
Advertising

Baca: Demi Rakyat, Arab Saudi Naikkan Gaji Tentara dan Pegawai Negeri

“Meskipun telah diberitahu bahwa permintaan mereka melanggar hukum, kesebelas pangeran itu menolak meninggalkan lokasi. Ini menimbulkan gangguan ketertiban umum,” kata Mojeb dalam pernyataannya kepada media seperti disampaikan oleh kementerian Informasi, Ahad, 7 Januari 2018.

Para pangeran ini telah ditahan di penjara pengamanan maksimum, Al-Hair, di Riyadh dan dikenai dakwaan pelanggaran. “Tidak ada yang di atas hukum di Arab Saudi. Setiap orang sama dan diperlakukan sama seperti yang lain,” begitu bunyi pernyataan tadi.

Pemerintah Arab Saudi di bawah kepemimpinan Raja Salman Bin Abdul Aziz melakukan serangkaian pengetatan pengeluaran karena anggaran pemerintah mengalami defisit pasca jatuhnya harga minyak bumi selama dua-tiga tahun terakhir.

Kerajaan juga menggelar gerakan antikorupsi besar-besaran dengan menangkap sekitar 200 pangeran, pejabat tinggi dan pensiunan pejabat untuk mengembalikan uang negara yang dikorupsi.

Gerakan antikorupsi ini dipimpin langsung oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman. Sebagian tahanan kasus korupsi ini ditahan di hotel mewah Ritz-Carlton di Riyadh dengan pengawalan khusus. Mereka diminta mengembalikan minimal 30 persen dari kekayaan mereka untuk negara. Mayoritas tahanan dikabarkan setuju untuk membayar dan langsung dibebaskan. Namun, sebagian kecil lainnya menolak dan meminta digelar proses peradilan untuk membuktikan kesalahan mereka.

ARAB NEWS | DAILY MAIL | CNN

Berita terkait

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

10 Januari 2024

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

Arab Saudi mulai 16 Desember 2023, memberlakukan hukum perdata tertulis pertama untuk meningkatkan investasi, namun investor tetap berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

7 Desember 2023

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

Rencana MbS ke Rusia batal, sehingga Putin tiba-tiba yang terbang ke Saudi untuk menemui pemimpin negara eksportir minyak terbesar dunia tersebut

Baca Selengkapnya

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

29 September 2023

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

29 September 2023

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka

Baca Selengkapnya

Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

21 September 2023

Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

Cagar Alam Uruq Bani Ma'arid di Arab Saudi masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

15 September 2023

Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

Arab Saudi mengundang delegasi Houthi ke Riyadh untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata permanen di Yaman

Baca Selengkapnya

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

7 Agustus 2023

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

Seorang wanita Saudi membuktikan pepatah lama "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" dengan kembali ke sekolah - pada usia 110 tahun.

Baca Selengkapnya

Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

8 April 2023

Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Delegasi Saudi-Oman berencana melakukan perjalanan ke Sanaa berunding dengan Houthi untuk perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

27 Maret 2023

Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

Arab Saudi bersama Yordania, Kuwait, dan Qatar mengutuk pembakaran Al-Quran dan bendera Turki pada Jumat oleh kelompok Patrioterne Gar Live di Denmark

Baca Selengkapnya

Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

21 Maret 2023

Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

Saudi membebaskan seorang warga negara AS yang dipenjara selama 19 tahun karena mengunggah kritik terhadap Kerajaan di Twitter.

Baca Selengkapnya