Mengintip Tempat Hacker Korea Selatan Berlatih Hadapi Korea Utara

Sabtu, 30 Desember 2017 13:08 WIB

Marinir Korea Selatan dan A.S. ikut ambil bagian dalam latihan militer musim dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, 19 Desember 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan sangat serius dalam menanggapi ancaman pasukan cyber Korea Utara yang kehebatannya semakin canggih. Hal itu terlihat dengan penggemblengan calon peretas atau hacker di sekolah khusus cyberwar, dengan para siswa diperintahkan Seoul untuk terus mengintip ke utara melintasi sebidang tanah kosong menuju negara musuh.

"Negara kita terbagi dan kita berperang, tapi Anda tidak bisa melihat pembagian di dunia maya. Jadi kita bawa mereka untuk melihatnya secara langsung," kata Kim Jin-seok, seperti dikutip dari South China Morning Post, 28 Desember 2017.

Baca: Hacker Korea Utara Curi Data Mliter Rahasia Korea Selatan

Kim Jin-seok mengelola sebuah program yang disebut Best of the Best untuk melatih generasi penerus yang disebut sebagai hacker white-hat netizens atau warganet peretas bertopi putih dengan keterampilan keamanan cyber elit yang mampu dan bersedia membela Korea Selatan dari serangan peretas berbahaya, yang kebanyakan diyakini berasal dari Korea Utara.

Keterampilan seperti itu diminati di Korea Selatan. Negara ini sejatinya berperang dengan Korea Utara meski kedua belah pihak sangat jarang slaing serang dengan senjata. Mereka terkunci dalam pertempuran sepanjang waktu di dunia maya.

Lulusan Best of the Best diharapkan dapat bersaing dengan peretas dari program pelatihan Korea Utara yang canggih.

Ruangan Best of the Best yang terletak di distrik Gangnam, Seoul adalah tempat latihan perang, semangat bersaing dan kegembiraan dari orang muda yang bersatu. Di sepanjang dinding lorong terpampang plakat dari peretas atau hacker di seluruh dunia dan foto kelas kelulusan.

Advertising
Advertising

Area umum yang besar terlihat seperti ruang start-up berteknologi dengan sofa kulit dan meja pingpong. Di balik pintu terdekat ada ruang cyberwarfare, yang dipenuhi dengan kumpulan meja yang diliputi monitor komputer. Di dinding ada layar yang berkedip menampilkan data real time aktivitas online dan tanda ancaman.

Baca: Tips Teknologi untuk Pelaku E-Commerce: Cara Halau Serangan Siber

Peserta kelas berusia mulai dari sekolah menengah sampai usia pertengahan dua puluhan, usia ketika kebanyakan orang Korea Selatan bersiap untuk berperang di pasar kerja yang sangat kompetitif di negara itu. Tapi program ini adalah kesempatan untuk belajar dari pakar industri dan membangun keterampilan IT tingkat tinggi elit, dan sertifikat kelulusan dari program ini dianggap baik oleh pengusaha.

Program pelatihan kontra-hacker yang didanai pemerintah Korea Selatan ini disusun pada tahun 2010, ketika hacker Korea Utara beralih dari hanya menargetkan entitas pemerintah Korea Selatan untuk menyerang badan sektor swasta. Bahkan akhir-akhir ini, para periset telah menghubungkan hacker Korea Utara dengan serangan terhadap pertukaran kriptocurrency.

Warga Korea Selatan tinggal setiap hari di tengah ancaman serangan Korea Utara, cyber atau sebaliknya dan di sebuah negara dengan penetrasi Internet dan smartphone tertinggi di dunia, mereka tidak memiliki pilihan selain untuk mengambil ancaman hacking yang semakin serius.

"Ada ribuan serangan cyber di Korea Selatan setiap hari dan kebanyakan dari mereka tidak pernah melaporkan berita tersebut. Keamanan informasi adalah basis pembangunan ekonomi," ujar Jin-seok.

Titik balik dalam cyberwar adalah sebuah insiden pada tahun 2013 ketika tiga jaringan televisi dan dua bank memblokir jaringan mereka sementara beberapa ATM dan portal perbankan online tidak beroperasi.

Baca: Hacker Cina Serang Militer Australia, Curi Informasi Sensitif Ini

"Saat itulah kita semua menyadari betapa rentannya kita," kata Lee Dong-geun dari badan keamanan Internet dan keamanan Korea, sebuah organisasi yang bekerja sama dengan pemerintah Korea Selatan untuk membantu entitas sektor swasta menghadapi serangan cyber.

Analis mengklaim serangan cyber Korea Utara adalah manifestasi modern dari taktik tradisional rezim tersebut.

Selain membangun kekuatan nuklir dan rudalnya, Korea Utara juga meningkatkan kemampuannya untuk meluncurkan serangan mengganggu secara online.

Dengan ekonomi Korea Utara yang semakin tercekik oleh sanksi internasional, negara ini hampir tidak memiliki basis pendapatan ditambah program senjata nuklir yang sangat mahal, yang berarti harus mencari cara alternatif yang seringkali ilegal untuk menghasilkan pemasukan.

Peretas Korea Utara telah dikaitkan dengan pencurian US$ 81 juta dari bank sentral Bangladesh pada Maret 2016, dan Desember lalu Amerika Serikat mengidentifikasi Korea Utara sebagai pelakunya di balik serangan cyber WannaCry yang menyebabkan kerugian jutaan dollar pada Mei lalu. Korea Utara membantah temuan itu.

Hacker Korea Utara juga telah dikaitkan dengan kebocoran informasi kartu kredit dan penarikan ATM secara ilegal di Korea Selatan.

Berita terkait

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

24 menit lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

7 jam lalu

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

Napak tilas perjalanan waktu yang dilalui Im Sol dan Sun-jae pada K-drama Lovely Runner dengan mengunjungi 3 lokasi berikut yang ada di Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

21 jam lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

22 jam lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

1 hari lalu

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

Suap tas Dior istri Presiden Korsel yang mengguncang membuat jaksa agung turun tangan. Tim dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

1 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

3 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

3 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

4 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya