Bahasa Arab Jadi Prioritas Inggris Pasca Brexit

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Minggu, 26 November 2017 09:20 WIB

Ilustrasi anak multibahasa. shutterstock.com

TEMPO.CO, London - Sekitar lima persen dari sekolah di Inggris menawarkan pengajaran bahasa Arab. Padahal bahasa ini menunjang diplomasi, perekonomian, dan keamanan nasional.

Menurut laporan oleh lembaga British Council, seperti dilansir situs Education Investor pada Kamis, 23 Nopember 2017, bahasa Arab dinilai penting untuk meningkatkan bisnis, prioritas perdagangan masa depan, pasar dengan pertumbuhan tinggi di emerging countries, turisme dan kerja sama pendidikan.

Baca: Inggris Beli Senjata Israel Iron Dome Senilai Rp 1,4 Triliun

"Saat ini Qatar Foundation International telah menyanggupi pendanaan sekitar 400 ribu pound sterling (sekitar Rp 7 miliar) untuk membiayai pendidikan bahasa Arab di Inggris," begitu dilansir situs Education Investor.

Advertising
Advertising

Baca: Inggris Tetap Dukung Papua Jadi Bagian NKRI

Bahasa Arab menjadi satu dari lima bahasa yang paling dibutuhkan Inggris untuk meningkatkan perekonomiannya setelah negara ini benar-benar meninggalkan Uni Eropa dalam proses yang dikenal dengan sebutan Brexit.

Penelitian oleh British Council mengungkapkan bahasa Arab, Spanyol, Mandarin, Perancis dan Jerman adalah bahasa-bahasa yang perlu dipelajari warga Inggris. Menurut laporan ini, hanya sepertiga warga Inggris yang bisa mengadakan percakapan dalam bahasa asing.

Laporan 'Languages for the Future', yang dikeluarkan oleh British Council beberapa waktu lalu, mengatakan sekarang adalah saatnya untuk memulai 'kebijakan baru yang berani' untuk memperbaiki pembelajaran bahasa di Inggris.

Mengambil judul 'Bahasa untuk Masa Depan' para peneliti mengidentifikasi bahasa Arab dalam 5 bahasa teratas untuk menunjang kemakmuran Inggris begitu negara ini meninggalkan Uni Eropa. Penelitian dilakukan berdasarkan analisis ekstensif faktor ekonomi, geopolitik, budaya dan pendidikan.

Lima bahasa diatas secara signifikan berada di depan 5 bahasa berikut ini dalam peringkat itu, yaitu: Italia, Belanda, Portugis, Jepang dan Rusia.

Analisis baru ini berpendapat warga Inggris memerlukan kesadaran dan keterampilan internasional seperti kemampuan untuk terhubung dengan orang-orang di luar bahasa Inggris. Ini menjadi lebih penting dari sebelumnya untuk berhasil pasca Brexit. Namun, Inggris saat ini menghadapi defisit bahasa.

Pembelajaran bahasa di sekolah juga menghadapi iklim yang sulit. Angka resmi dari Dewan Gabungan untuk Kualifikasi menyoroti penurunan 7,3 persen jumlah murid di Inggris, Wales dan Irlandia Utara yang mengambil ujian bahasa GCSE pada tahun lalu dan penurunan 1 persen di Tingkat A.

Vicky Gough, Penasihat Sekolah di British Council, mengatakan bahasa sangat berharga bagi suatu generasi yang tumbuh di dunia yang semakin terhubung.

"Jika Inggris benar-benar menjadi pesaing utama global pasca-Brexit, bahasa harus menjadi prioritas nasional. Ada beberapa bahasa yang lebih penting untuk kemakmuran Inggris di masa depan dari pada bahasa Spanyol, Mandarin Cina, Prancis, Arab dan Jerman, "kata Gough, seperti yang dilansir Al Arabiya.

Ketiadaan ketrampilan bahasa Inggris saat ini dikatakan menahan kinerja perdagangan internasional negara itu dengan biaya hampir 50 miliar pound sterling atau sekitar Rp 900 triliun setahun.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

21 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

3 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

3 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

4 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya