Investor Berharap Antikorupsi Arab Saudi Perbaiiki Iklim Bisnis

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Sabtu, 18 November 2017 14:09 WIB

Putra Mahkota Mohammed bin Salman memimpin lembaga anti korupsi yang baru dibentuk. Kampanye antikorupsi inimerupakan bagian dari upaya konsolidasi Mohammed bin Salman, yang merupakan penasihat utama Raja Salman. AFP/FAYEZ NURELDINE

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan pemerintah Arab Saudi menggelar program antikorupsi dinilai positif kalangan pebisnis. Ada harapan ini akan membuat kondisi bisnis menjadi lebih baik.

Misalnya, Pierre Daher, yang mendirikan stasiun televisi swasta pertama pada 1985 di Lebanon, memiliki kasus sengketa bisnis dengan Pangeran Al Waleed bin Talal, yang merupakan salah satu pangeran yang terkena kasus korupsi dan sedang ditahan komisi antikorupsi Arab Saudi.

Baca: Arab Saudi Perlu Hentikan Ketergantungan pada Minyak agar Kuat

"Kasus ini terjadi sejak 2011," begitu dilansir Japan Times, Jumat, 17 Nopember 2017.

Advertising
Advertising

Menurut Daher, Al Waleed awalnya adalah salah satu investor di perusahaan stasiun televisi LBC. Namun, Al Waleed dan Daher berselisih dan ini membuat pangeran memberhentikannya dari posisi sebagai pimpinan LBC. Kasus ini masih bergulir di pengadilan.

Baca: Israel - Arab Saudi Siap Berbagi Info Intelijen Tentang Iran

"Al Waleed mempailitkan perusahaan meskipun perusahaan itu masih memiliki aset dan bisa beroperasi secara normal," kata Daher.

Seperti diberitakan sekitar 200 pangeran, menteri, perwira militer senior dan pengusaha kaya telah ditahan di hotel bintang lima di seluruh negeri sejak pekan lalu. Banyak di antaranya berada di Ritz-Carlton di Riyadh.

Penangkapan tersebut diperintahkan oleh Raja Salman melalui putra dan pewarisnya, pangeran Mohammed bin Salman atau yang dikenal dengan singkatan MBS.

Mereka yang ditahan termasuk Pangeran Alwaleed bin Talal, miliarder yang memiliki saham di Citigroup dan Twitter, yang merupakan keponakan Raja Salman dan yang telah secara terbuka mendukung upaya untuk mereformasi negara itu.

Yang lainnya termasuk Waleed al-Ibrahim, pendiri Middle East Broadcasting Center, yang memiliki saluran televisi satelit Saudi Al Arabiya, dan Bakr bin Laden, ketua kelompok konstruksi Binladin Saudi.

Seperti dilansir Guardian pada 17 November 2017, pemerintah Arab Saudi menuntut hingga 70 persen kekayaan para individu yang ditahan itu sebagai imbalan atas kebebasan mereka.

Seorang sumber mengungkapkan pengusaha dalam tahanan diminta menyerahkan asetnya yang diduga dikumpulkan melalui cara yang ilegal agar diizinkan pulang ke rumahnya masing-masing. Selain itu individu-individu tersebut juga diminta mengucapkan janji kesetiaan kepada Pangeran Mohammed, sebagai syarat lain pembebasannya.

"Mereka membuat perjanjian dengan sebagian besar yang ditahan di Ritz," demikian pernyataan sumber yang terlibat dalam negosiasi itu.

Jika disetujui, ratusan miliar dolar yang disita pemerintah akan dialihkan ke dalam kas negara, yang selama ini habis untuk kepentingan pribadi.

Anggota keluarga kerajaan telah lama menerima tunjangan bulanan yang tidak diungkapkan dari kas negara yang dibangun selama tahun-tahun saat harga minyak sedang tinggi. Pemerintah telah dipaksa untuk melakukan langkah-langkah penghematan sejak harga minyak turun tiga tahun lalu. Ini dilakukan dengan mengurangi subsidi dan mulai membebankan pajak kepada warga negara Arab Saudi.

Itu merupakan bagian dari reformasi Arab Saudi yang sejak awal dikampanyekan oleh MBS.

GUARDIAN|FINANCIAL TIMES

Berita terkait

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

3 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

4 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

4 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

4 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

5 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

5 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

6 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

6 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya