Kompak! Intel AS dan Cina Bilang Ini Soal Sanksi Korea Utara

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Kamis, 9 November 2017 19:50 WIB

Presiden Donald Trump bersama dengan Presiden Cina Xi Jinping, saat upacara penyambutan di Beijing, Cina, 9 November 2017. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Beijing -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson, mengatakan sanksi dunia internasional terhadap Korea Utara mulai menunjukkan dampaknya terhadap perekonomian negara itu.


"Sanksi itu menimbulkan tekanan di dalam ekonomi Korea Utara," kata Tillerson kepada media sambil merujuk temuan intelejen AS dan Cina. Tillerson mengatakan ini saat mendampingi Presiden Donald Trump melakukan kunjungan tiga hari di Cina, yang dimulai pada Rabu, 8 Nopember 2017.

Baca: Abaikan Ucapan Trump, Korea Utara Awasi Tiga Kapal Induk AS

Tillerson melanjutkan,"Ada tanda-tanda yang jelas dan pihak Cina telah membagi beberapa tanda itu kepadda kami berdasarkan apa yang mereka ketahui. Kami juga melihat sejumlah tanda tertentu dari intel kami dan sumber lain yang kami punya."

Baca: 3 Kapal Induk AS latihan Tempur di Semenanjung Korea Mulai Sabtu

Advertising
Advertising

Ini merupakan pertama kalinya pejabat tinggi AS mengindikasikan bahwa sanksi Dewan Keamanan PBB ini mulai berdampak pada perekonomia Korea Utara.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson. REUTERS


Cina, yang merupakan sekutu dekat Korea Utara, ikut mendukung sanksi PBB ini, yang diluncurkan pada September lalu. Namun, Trump ingin Cina meningkatkan sanksi ini.

Tillerson, yang ikut mendampingi Trump dalam pertemuan puncak bilateral dengan Cina di Beijing hari ini, mengatakan kedua negara bersepakat mengenai sanksi kepada Korea Utara.

"Tidak ada perbedaan mengenai tujuan kami," kata Tillerson. Namun dia mengakui ada perbedaan mengenai cara mencapai tujuan bersama ini. "Ini yang membutuhkan waktu lama untuk membahasnya."

Presiden Donald Trump bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping, saat upacara penyambutan di Beijing, Cina, 9 November 2017. REUTERS/Thomas Peter


Menurut Trump, seperti diceritakan Tillerson, Cina merupakan tetangga Korea Utara yang sangat kuat. Sehingga, Cina bisa menyelesaikan isu mengenai senjata nuklir Korea Utara menggunakan posisinya itu.
Menurut Tillerson,"Trump dan Xi melakukan pembicaraan yang sangat detil mengenai Korea Utara."

Kedua Presiden, menurut Tillerson, juga melakukan pembicaraan yang terbuka dan produktif mengenai hak asasi manusia dan sengketa Laut Cina Selatan.

Baca juga: Uji Coba Misil Balistik Korea Utara Bisa Memicu Perang Dunia III

Tillerson mengatakan AS berpendapat bahwa Cina dan negara-negara yang mengklaim wilayah di Laut Cina Selatan harus menghentikan proses pembangunan dan militerisasi di pulau-pulau bersengketa.

Selain membahas Korea Utara, Trump dan Xi juga membahas mengenai mekanisme untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman, salah kalkulasi dan bentrokan.

CNN

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya