Myanmar - Bangladesh Tak Sepakat Pemulangan Pengungsi Rohingya

Kamis, 26 Oktober 2017 07:00 WIB

Konferensi pers bersama Myanmar dan Bangladesh di Naypyitaw. Htet Naing Zaw / The Irrawaddy

TEMPO.CO, Jakarta - Myanmar dan Bangladesh, Selasa, 24 Oktober 2017, setuju mengenai stabilitas gejolak di Rakhine, tetapi gagal mencapai kesepakatan mengenai pemulangan pengungsi Rohingya.

"Bangladesh ingin pemulangan pengungsi Rohingya sesegera mungkin. Namun kami akan melakukan langkah demi langkah dan membentuk tim gabungan untuk pemulangan mereka," kata U Kyaw Zeya, Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri Myanmar, kepada wartawan dalam sebuah pertemuan.

Baca: Rohingya Tolak Ikut Verifikasi untuk Pulang ke Myanmar

Sekitar 600 ribu muslim Rohingya kabur dari Myanmar sejak 25 Agustus 2017 ketika sejumlah pria bersenjata menyerang pos polisi di Maungdaw, negara bagian Rakhine. Aksi ini dibalas aparat keamanan dengan pembersihan etnis.

Menteri Dalam Negeri Myanmar, Letnan Jenderal Kyaw Swe, dan rekannya dari Bangladesh Asaduzzaman Khan bertemu di ibu kota administratif pada Selasa kemarin.Sejumlah bocah Rohingya belajar mengaji di kamp pengungsian Palong Khali di dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 24 Oktober 2017. Meski tinggal di tenda pengungsian, anak-anak tetap semangat belajar mengaji dengan fasilitas seadanya. REUTERS/Hannah McKay

Advertising
Advertising

Pada pertemuan tersebut, keduanya membicarakan penghentian eksodus massal pengungsi ke Bangladesh dan menormalkan keadaan di Rakhine sebagai persiapan pemulangan pengungsi.

"Kami, bagaimanapun juga, akan melakukan pembangunan kembali dan menyusun rencana pemukiman untuk menerima mereka," kata U Tint Myint, Sekretaris Tetap Kementerian Dalam Negeri Myanmar.

Baca: PM Bangladesh Tuding Myanmar Provokasi Perang Terkait Rohingya

Menurut laporan The Irrawaddy, pertemuan utusan Myanmar dan Banglades di Yanggon, Selasa, hanya menyepakati dua masalah yakni soal keamanan dan kerja sama perbatasan.

"Myanmar dan Bangladesh tidak mencapai kata sepakat masalah pemulangan pengungsi," tulis The Irrawaddy.

THE IRRAWADDY

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

8 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

39 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

47 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

59 hari lalu

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang

Baca Selengkapnya

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

1 Maret 2024

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

1 Maret 2024

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

Kebakaran hebat melanda sebuah restoran di gedung berlantai 6 di Bangladesh. Banyak korban tewas.

Baca Selengkapnya

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

17 Februari 2024

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

5 Februari 2024

14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

Sebanyak 14 anggota polisi penjaga perbatasan Myanmar melarikan diri ke Bangladesh akibat meningkatnya bentrokan dengan Tentara Arakan

Baca Selengkapnya