Pameran Foto Kontroversial di Cina, Ini Kata Warganet

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Minggu, 15 Oktober 2017 15:05 WIB

Museum di China menampil foto-foto wajah orang Afrika dengan ekspresi sejumlah binatang. nationalmirroronline.net

TEMPO.CO, Beijing – Para pengguna jejaring sosial menanggapi pameran foto kontroversial yang menyandikan foto orang Afrika dengan hewan liar, yang berlangsung di Kota Wuhan Hubei, Cina, dan dimulai pada 28 September lalu.

Sekitar sepekan kemudian, pameran foto ini ditutup sebab menimbulkan kritik pedas dari berbagai kalangan karena terkesan rasis.

Baca: Pameran Foto di Cina Ditutup karena Terindikasi Rasisme

Berikut ini beberapa reaksi warganet terhadap pameran itu seperti dikutip situs Africanews:

Akun @BananaBill, misalnya, mencuit, ”Orang Asia lupa mereka berasal dari mana." Sedangkan akun @Demorris56David mengatakan, ”Wow!! Itu tindakan rendah sekali! Lain kali kalian bisa menggunakan wajah kulit putih saya dan disandingkan dengan saudara-saudara saya berkulit hitam.”

Advertising
Advertising

Baca: Hacker Cina Serang Militer Australia, Curi Informasi Sensitif Ini

Sedangkan akun @Olmilkdudd mencuit, ”Wow. Ini bukti bahwa perilaku antikulit hitam tidak hanya milik orang Amerika. Ini universal.” Sedangkan akun @drenetol mengungkapkan kekesalannya, ”Begitu saya menyadari apa yang saya lihat, saya tidak bisa melihat foto selebihnya. Ini sangat menyesakkan. Sangat mengganggu #BlackLivesMatter.”

Baca: Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina

Pameran foto kontroversial, yang menyandingkan foto orang kulit hitam dengan hewan liar ini, menampilkan foto milik Yu Huiping, yang merupakan Wakil Presiden Asosiasi Fotografer Hubei, Cina.

Menurut situs Africanews, Huiping mengaku sebagai pecinta Afrika dan alamnya. Mengutip situs Shangaiist, Africanews menulis, ”Pameran Afrika ini dimulai pada 28 September dan menampilkan foto milik Yu Huiping untuk memberikan sensasi kehidupan primitif di Afrika kepada para pengunjung lewat permainan foto orang, hewan, dan alam.”

Seperti diberitakan kasus rasis kembali dilaporkan terjadi di Cina saat sebuah museum menyelenggarakan pameran yang menyandingkan foto seorang kulit hitam dengan hewan liar.

Kasus rasial itu pertama kali dilaporkan seorang warga Nigeria, Edward Duke, yang mengunggah video di akun Instagram. Video ini berisi rekaman saat dia mengunjungi museum di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, Cina Tengah.

Di galeri itu terpampang foto binatang liar dibingkai berdampingan dengan foto orang kulit hitam, yang menampilkan ekspresi wajah serupa.

Ada foto seekor singa yang tampak menggeram dan dibingkai berdampingan dengan foto seorang pria dengan ekspresi serupa. Lalu ada foto seekor simpanse dengan mulut terbuka lebar dibingkai di samping foto seorang bocah Afrika dengan ekspresi sama. Galeri ini juga menampilkan sejumlah foto binatang lain dibingkai berdampingan dengan manusia yang melakukan ekspresi mirip.

Ini bukan pertama kali kasus rasial terjadi di Negeri Tirai Bambu itu. Pekan ini aplikasi media sosial favorit Cina, WeChat, meminta maaf ketika algoritma terjemahannya menemukan terjemahan heilaowai, yang berarti "orang asing hitam" sebagai Negro. Negro adalah ungkapan lama Amerika Serikat untuk menyebut budak dari Afrika, di mana kini telah diharamkan.

Cina memiliki masalah dengan rasisme terhadap orang kulit hitam. Orang sering terkejut dengan perilaku rasisme yang bisa mereka hadapi di jalan hampir setiap hari.

Ada ketakutan irasional di Cina tentang "invasi hitam", yang diyakini orang akan membawa narkoba, kejahatan, dan pernikahan antarras.

Pada Maret lalu, politikus Pan Qinglin mengatakan kepada media lokal bahwa orang Afrika membawa banyak risiko keamanan. Dia mendesak pemerintah mengendalikan secara ketat orang-orang Afrika di Guangdong dan tempat lain.

Tanggapan warga terhadap komentar Pan di media sosial terlihat sangat mendukung.

Jumlah orang Afrika di Cina, yang merupakan mitra dagang terbesar bagi negara di Benua Afrika, terus berkembang. Orang-orang dari Afrika datang ke Cina biasanya untuk bekerja dan menempuh pendidikan.

SHANGHAIIST | ASIA CORRESPONDENT | AFRIKA NEWS | YON DEMA | BUDIRIZA

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

43 menit lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

4 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

4 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

5 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

23 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

3 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya